American Express akan PHK 5.400 karyawan
A
A
A
Sindonews.com - Perusahaan kartu kredit American Express Co (AXP) menyatakan akan melakukan pemangkasan karyawannya hingga 5.400 orang atau sekitar 8,5 persen dari total 63.500 pekerja di seluruh dunia pada akhir 2013.
American Express mengungkapkan pekerja yang dieliminasi dari berbagai tingkat senioritas karyawan dan divisi di seluruh dunia, terutama posisi yang tidak secara langsung menghasilkan pendapatan bagi perusahaan.
"Bertolak belakang dari pemulihan ekonomi yang tidak merata, inisiatif-inisiatif restrukturisasi dirancang untuk membuat American Express lebih gesit, lebih efisien dan lebih efektif dalam menggunakan sumber daya kami untuk mendorong pertumbuhan," kata CEO American Express, Kenneth Chenault dikutip dari USA Today, Jumat (11/1/2013).
Selain itu, salah satu alasan yang mendasari kebijakan ini adalah American Express tengah berkonsentrasi mengembangkan customer service secara online.
Kenneth mengatakan, hal itu dilakukan sebagai salah satu langkah restrukturisasi atas beban yang harus ditanggung American Express senilai separuh dari keuntungan bersih per kuartal, dari USD1,2 miliar menjadi USD637 juta.
Langkah ini akan membuat beban keuangan perseroan membengkak menjadi sebesar USD600 juta sampai kuartal IV tahun ini. Sebesar USD300 juta akan digunakan untuk restrukturisasi. Di sisi lain, perseroan juga mengeluarkan biaya yang cukup besar untuk melayani nasabahnya, yakni untuk hadiah dengan anggaran USD153 juta.
"Untuk dua tahun ke depan, tujuan kami untuk menjaga peningkatan pengeluaran operasional tahunan menjadi kurang dari 3 persen. Program restrukturisasi secara keseluruhan akan membawa kami ke posisi yang lebih baik yang kami cari untuk memberi hasil yang kuat bagi pemegang saham dan menjaga pasar dan investasi di pendapatan sekitar 9 persen," pungkas Kenneth.
American Express mengungkapkan pekerja yang dieliminasi dari berbagai tingkat senioritas karyawan dan divisi di seluruh dunia, terutama posisi yang tidak secara langsung menghasilkan pendapatan bagi perusahaan.
"Bertolak belakang dari pemulihan ekonomi yang tidak merata, inisiatif-inisiatif restrukturisasi dirancang untuk membuat American Express lebih gesit, lebih efisien dan lebih efektif dalam menggunakan sumber daya kami untuk mendorong pertumbuhan," kata CEO American Express, Kenneth Chenault dikutip dari USA Today, Jumat (11/1/2013).
Selain itu, salah satu alasan yang mendasari kebijakan ini adalah American Express tengah berkonsentrasi mengembangkan customer service secara online.
Kenneth mengatakan, hal itu dilakukan sebagai salah satu langkah restrukturisasi atas beban yang harus ditanggung American Express senilai separuh dari keuntungan bersih per kuartal, dari USD1,2 miliar menjadi USD637 juta.
Langkah ini akan membuat beban keuangan perseroan membengkak menjadi sebesar USD600 juta sampai kuartal IV tahun ini. Sebesar USD300 juta akan digunakan untuk restrukturisasi. Di sisi lain, perseroan juga mengeluarkan biaya yang cukup besar untuk melayani nasabahnya, yakni untuk hadiah dengan anggaran USD153 juta.
"Untuk dua tahun ke depan, tujuan kami untuk menjaga peningkatan pengeluaran operasional tahunan menjadi kurang dari 3 persen. Program restrukturisasi secara keseluruhan akan membawa kami ke posisi yang lebih baik yang kami cari untuk memberi hasil yang kuat bagi pemegang saham dan menjaga pasar dan investasi di pendapatan sekitar 9 persen," pungkas Kenneth.
(gpr)