Pemindahan bandara Adisutjipto belum jelas
A
A
A
Sindonews.com – Rencana pembangunan bandara baru di Kulonprogo, Yogyakarta menggantikan bandara Adisutjipto belum ada kejelasan. Pemprov DI Yogyakarta, hingga kini belum mendapatkan izin lokasi dari PT Angkasa Pura I, selaku pemrakarsa.
Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X mengatakan, secara prinsip bandara harus dipindah. Bandara Adisujipto dinilai sudah tidak layak untuk penerbangan. Jumlah penumpang dengan kapasitas tidak seimbang. Apalagi, landasan pacunya pendek.
“Prinsipnya, bandara pasti akan pindah,” kata Sultan, Senin (14/1/2013).
Sultan mengakui keputusan memindah bandara tidak mudah. Harga tanah banyak dimainkan spekulan. Rencana pemindahan bandara juga bisa batal, karena terganjal harga tanah.
Gubernur DI Yogyakarta juga tidak menegaskan di mana lokasi bandara akan dibangun. Selama ini, isu lokasi bandara berada di Palihan Temon, Kulonprogo, sesuai hasil feasibility study. Kini harga tanah melonjak dari harga wajar.
Kabar lainnya, Bantul juga santer dibicarakan akan menjadi lokasi alternatif. “Lha mbuh (entah) di Bantul atau Kulonprogo, jangan tanya saya,” ujar Sultan.
Sultan mengancam tidak main-main meninggalkan Kulonprogo sebagai lokasi bandara. Lokasi akan dipilih adalah lokasi yang visible. Baik dari sisi harga, kesiapan lahan maupun sarana prasarana pendukung.
“Iki tenanan (ini beneran), aku milih yang visible,” tandas Raja Keraton Yogyakarta ini.
Sejauh ini, ujar Sultan, belum ada pengajuan izin penentuan lokasi. Informasi PT Angkasa Pura I, akan memaparkan rencana pembangunan bandara pada Kamis (17/1/2013).
Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X mengatakan, secara prinsip bandara harus dipindah. Bandara Adisujipto dinilai sudah tidak layak untuk penerbangan. Jumlah penumpang dengan kapasitas tidak seimbang. Apalagi, landasan pacunya pendek.
“Prinsipnya, bandara pasti akan pindah,” kata Sultan, Senin (14/1/2013).
Sultan mengakui keputusan memindah bandara tidak mudah. Harga tanah banyak dimainkan spekulan. Rencana pemindahan bandara juga bisa batal, karena terganjal harga tanah.
Gubernur DI Yogyakarta juga tidak menegaskan di mana lokasi bandara akan dibangun. Selama ini, isu lokasi bandara berada di Palihan Temon, Kulonprogo, sesuai hasil feasibility study. Kini harga tanah melonjak dari harga wajar.
Kabar lainnya, Bantul juga santer dibicarakan akan menjadi lokasi alternatif. “Lha mbuh (entah) di Bantul atau Kulonprogo, jangan tanya saya,” ujar Sultan.
Sultan mengancam tidak main-main meninggalkan Kulonprogo sebagai lokasi bandara. Lokasi akan dipilih adalah lokasi yang visible. Baik dari sisi harga, kesiapan lahan maupun sarana prasarana pendukung.
“Iki tenanan (ini beneran), aku milih yang visible,” tandas Raja Keraton Yogyakarta ini.
Sejauh ini, ujar Sultan, belum ada pengajuan izin penentuan lokasi. Informasi PT Angkasa Pura I, akan memaparkan rencana pembangunan bandara pada Kamis (17/1/2013).
(dmd)