Olahan rumput laut perlu inovasi dan teknologi
A
A
A
Sindonews.com - Sebagai penghasil rumput laut terbesar di dunia, Indonesia seharusnya bisa mengembangakan hasil olahan rumput laut lebih luas lagi. Sehingga, Indonesia tidak hanya berperan sebagai pemasok bahan baku untuk dunia saja, tetapi bisa menjadi pemain penting dalam hasil produk olahannya.
“Diperlukan riset, inovasi dan pengembangan yang lebih luas. Dengan demikian dapat ditemukan variasi produk yang dibutuhkan masyarakat mulai dari makanan, kosmetik hingga obat-obatan, dan sebagainya,” kata Ketua Umum Asosiasi Rumput Laut Indonesia (ARLI), Safari Azis dalam keterangan tertulis yang diterima Sindonews, Selasa (15/1/2013).
Menurutnya, pada 21-26 April 2013 Indonesia akan menjadi tuan rumah penyelenggaraan International Seaweed Symposium and Exhibition. "Ajang ini akan diselenggarakan di Bali," ujarnya.
Acara tersebut, lanjut dia, merupakan pertemuan ilmiah dan bisnis yang dilaksanakan setia tiga tahun sekali. Ajang ini juga akan dihadiri oleh pakar teknologi, pebisnis, dan para pemerhati laut dari 60 negara.
“Dalam ajang tersebut diharapkan Indonesia bisa menyerap inovasi dan teknologi mutakhir bagi pengembangan olahan rumput laut. Demikian halnya ilmuwan dari Indonesia bisa ikut terlibat menampilkan hasil-hasil temuannya” ujar Safari.
“Diperlukan riset, inovasi dan pengembangan yang lebih luas. Dengan demikian dapat ditemukan variasi produk yang dibutuhkan masyarakat mulai dari makanan, kosmetik hingga obat-obatan, dan sebagainya,” kata Ketua Umum Asosiasi Rumput Laut Indonesia (ARLI), Safari Azis dalam keterangan tertulis yang diterima Sindonews, Selasa (15/1/2013).
Menurutnya, pada 21-26 April 2013 Indonesia akan menjadi tuan rumah penyelenggaraan International Seaweed Symposium and Exhibition. "Ajang ini akan diselenggarakan di Bali," ujarnya.
Acara tersebut, lanjut dia, merupakan pertemuan ilmiah dan bisnis yang dilaksanakan setia tiga tahun sekali. Ajang ini juga akan dihadiri oleh pakar teknologi, pebisnis, dan para pemerhati laut dari 60 negara.
“Dalam ajang tersebut diharapkan Indonesia bisa menyerap inovasi dan teknologi mutakhir bagi pengembangan olahan rumput laut. Demikian halnya ilmuwan dari Indonesia bisa ikut terlibat menampilkan hasil-hasil temuannya” ujar Safari.
(dmd)