Saham anjlok, Apple rugi USD17 miliar
A
A
A
Sindonews.com - Apple Inc menderita kerugian sebesar USD17 miliar dari pergerakan harga sahamnya di bursa saham AS, dan mendorong 2 dari 3 indeks ke area negatif.
Terpantau saham Apple turun sebanyak USD18.55 atau sekitar 3.6 persen di angka USD501.75 setelah The Wall Street Journal dan Nikkei Jepang melaporkan bahwa perusahaan tersebut memangkas rencana produksi iPhone karena penjualan yang ternyata di bawah ekspektasi.
Sementara indeks S&P500 merosot 1.37 poin atau kurang dari 0.1 persen di angka 1,470.68, dengan saham-saham sektor telekomunikasi yang terpukul paling keras.
“Bursa akan menjadi positif tanpa Apple. Keluarnya Apple dari bursa dan indeks S&P500 akan berakhir atau ditutup di area hijau, atau naik sekitar 0.04 persen,” ujar seorang analis indeks dari S&P Indices, Howard Silverbatt seperti dilansir dari NBCNews, Selasa (15/1/2013).
Selain itu, saham perusahaan pemasok bagian iPhone ke Apple, Sharp dan lainnya juga turut berjatuhan setelah muncul laporan pemotongan order untuk iPhone 5.
Sharp, yang membuat panel layar untuk perangkat iPhone 5, sahamnya merosot hingga 7 persen di perdagangan Tokyo. Sementara teknologi speaker pembuat ACC turun 4,2 persen di Hong Kong.
Diberitakan sebelumnya, Apple telah melakukan pemangkasan pesanan komponen inti untuk produk smartphone andalannya, iPhone 5, seperti layar LCD dan part lainnya di triwulan ini akibat lemahnya permintaan.
Japan Display Inc, Sharp Corp dan LG Display Co Ltd Korsel diminta Apple untuk mengurangi setengah dari supply panel LCD dari rencana sebelumnya sekitar 65 juta screen LCD di Januari hingga Maret.
Hal ini mengindikasikan pangsa pasar Apple mulai digerogoti oleh rivalnya di Asia seperti Samsung. Selain itu juga merupakan suatu sinyal dini bahwa penjualan iPhone 5 yang dirilis September tahun lalu tidak sekuat yang diproyeksi sebelumnya. Sebab itu, diperlukan pemangkasn pesanan order supply untuk mengimbangi inventaris yang berlebih.
Diketahui, Apple kehilangan pangsa pasar lebih dari USD200 miliar pada rival Samsung Electronics dan Huawei Technologies Co Ltd dan ZTE Corp.
Terpantau saham Apple turun sebanyak USD18.55 atau sekitar 3.6 persen di angka USD501.75 setelah The Wall Street Journal dan Nikkei Jepang melaporkan bahwa perusahaan tersebut memangkas rencana produksi iPhone karena penjualan yang ternyata di bawah ekspektasi.
Sementara indeks S&P500 merosot 1.37 poin atau kurang dari 0.1 persen di angka 1,470.68, dengan saham-saham sektor telekomunikasi yang terpukul paling keras.
“Bursa akan menjadi positif tanpa Apple. Keluarnya Apple dari bursa dan indeks S&P500 akan berakhir atau ditutup di area hijau, atau naik sekitar 0.04 persen,” ujar seorang analis indeks dari S&P Indices, Howard Silverbatt seperti dilansir dari NBCNews, Selasa (15/1/2013).
Selain itu, saham perusahaan pemasok bagian iPhone ke Apple, Sharp dan lainnya juga turut berjatuhan setelah muncul laporan pemotongan order untuk iPhone 5.
Sharp, yang membuat panel layar untuk perangkat iPhone 5, sahamnya merosot hingga 7 persen di perdagangan Tokyo. Sementara teknologi speaker pembuat ACC turun 4,2 persen di Hong Kong.
Diberitakan sebelumnya, Apple telah melakukan pemangkasan pesanan komponen inti untuk produk smartphone andalannya, iPhone 5, seperti layar LCD dan part lainnya di triwulan ini akibat lemahnya permintaan.
Japan Display Inc, Sharp Corp dan LG Display Co Ltd Korsel diminta Apple untuk mengurangi setengah dari supply panel LCD dari rencana sebelumnya sekitar 65 juta screen LCD di Januari hingga Maret.
Hal ini mengindikasikan pangsa pasar Apple mulai digerogoti oleh rivalnya di Asia seperti Samsung. Selain itu juga merupakan suatu sinyal dini bahwa penjualan iPhone 5 yang dirilis September tahun lalu tidak sekuat yang diproyeksi sebelumnya. Sebab itu, diperlukan pemangkasn pesanan order supply untuk mengimbangi inventaris yang berlebih.
Diketahui, Apple kehilangan pangsa pasar lebih dari USD200 miliar pada rival Samsung Electronics dan Huawei Technologies Co Ltd dan ZTE Corp.
(gpr)