Indonesia kehilangan potensi perikanan Rp20 triliun
A
A
A
Sindonews.com - Sebagai negara maritim, Indonesia belum mampu mendayagunakan sumber daya laut secara maksimal. Tantangan pembangunan di sektor kelautan tidak hanya datang di pemerintahan, tetapi juga dihadapi dunia usaha.
Hal tersebut dikemukakan Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Perikanan dan Kelautan, Yugi Prayanto dalam keterangan tertulis kepada Sindonews, Selasa (15/1/2013). Dia menjelaskan, nilai potensi yang hilang mencapai Rp20 triliun per tahun.
“Indonesia harus bisa memanfaatkan potensi yang ada. Jangan biarkan nilai potensi yang mencapai Rp10-20 triiun itu hilang begitu saja,” ujar Yugi.
Menurutnya, jika Indonesia serius menggarap sektor perikanan dan kelautan, diperkirakan negara kepulauan ini bisa menjadi produsen nomor satu di dunia.
China yang memiliki luas perairan lebih kecil dari Indonesia sekarang sudah menjadi produsen terbesar di dunia. Sementara Indonesia hanya mampu berada di posisi ketujuh dunia.
Dilihat dari sisi business dan ekonomi, lanjut Yugi, kontribusi industri perikanan Indonesia juga masih kecil. Pada 2011, ekspor ikan Indonesia hanya mencapai USD3,34 miliar dengan luas perairan 5,88 juta kilo meter per segi.
"Angka ekspor pada 2012 diperkirakan naik menjadi sekitar USD5 miliar dengan produksi 12 juta ton," jelasnya.
Hal tersebut dikemukakan Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Perikanan dan Kelautan, Yugi Prayanto dalam keterangan tertulis kepada Sindonews, Selasa (15/1/2013). Dia menjelaskan, nilai potensi yang hilang mencapai Rp20 triliun per tahun.
“Indonesia harus bisa memanfaatkan potensi yang ada. Jangan biarkan nilai potensi yang mencapai Rp10-20 triiun itu hilang begitu saja,” ujar Yugi.
Menurutnya, jika Indonesia serius menggarap sektor perikanan dan kelautan, diperkirakan negara kepulauan ini bisa menjadi produsen nomor satu di dunia.
China yang memiliki luas perairan lebih kecil dari Indonesia sekarang sudah menjadi produsen terbesar di dunia. Sementara Indonesia hanya mampu berada di posisi ketujuh dunia.
Dilihat dari sisi business dan ekonomi, lanjut Yugi, kontribusi industri perikanan Indonesia juga masih kecil. Pada 2011, ekspor ikan Indonesia hanya mencapai USD3,34 miliar dengan luas perairan 5,88 juta kilo meter per segi.
"Angka ekspor pada 2012 diperkirakan naik menjadi sekitar USD5 miliar dengan produksi 12 juta ton," jelasnya.
(dmd)