CSR BUMN tanggung 80% premi asuransi pertanian
A
A
A
Sindonews.com - Menteri Pertanian Suswono menyatakan, petani yang mendaftarkan diri ikut program asuransi pertanian hanya akan menanggung 20 persen premi. Artinya, petani hanya membayar Rp36 ribu per hektar dari premi sebesar Rp180 ribu per hektar.
"Asuransi petani akan tanggung preminya 20 persen atau setara Rp36 ribu per hektar," jelas Suswono usai membuka Rakernas Kementan di Kantornya, Jakarta, Rabu (16/1/2013).
Adapun, sisa 80 persen premi asuransi akan ditanggung oleh perusahaan-perusahaan berpelat merah melalui program Corporate Social Responsibility (CSR). "Sisanya ditanggung dana CSR BUMN," tambah Suswono.
Sebagai uji coba, sambung dia, program asuransi pertanian ini akan diterapkan dahulu di sejumlah sentra pertanian di Jawa. "Tahap awal 3.000 hektar. Uji cobanya di daerah sentra, terutama Jawa, antara 5-8 kota," terangnya.
Bila berhasil dalam uji coba, program asuransi pertanian ini akan terus dilanjutkan. "Kalau ini berhasil maka akan dilanjutkan," tegas Suswono.
"Asuransi petani akan tanggung preminya 20 persen atau setara Rp36 ribu per hektar," jelas Suswono usai membuka Rakernas Kementan di Kantornya, Jakarta, Rabu (16/1/2013).
Adapun, sisa 80 persen premi asuransi akan ditanggung oleh perusahaan-perusahaan berpelat merah melalui program Corporate Social Responsibility (CSR). "Sisanya ditanggung dana CSR BUMN," tambah Suswono.
Sebagai uji coba, sambung dia, program asuransi pertanian ini akan diterapkan dahulu di sejumlah sentra pertanian di Jawa. "Tahap awal 3.000 hektar. Uji cobanya di daerah sentra, terutama Jawa, antara 5-8 kota," terangnya.
Bila berhasil dalam uji coba, program asuransi pertanian ini akan terus dilanjutkan. "Kalau ini berhasil maka akan dilanjutkan," tegas Suswono.
(gpr)