Harga minyak di perdagangan Asia turun
A
A
A
Sindonews.com - Harga minyak di perdagangan Asia, Kamis (17/1/2013) turun karena profit taking dan restart jaringan pipa Inggris akibat serangan militan Islam di lapangan gas Aljazair.
Berdasarkan laporan US Energy Administration, Rabu (16/1/2013), stok minyak turun 1 juta barel dalam sepekan hingga 11 Januari lalu.
Kontrak utama di New York, minyak mentah light sweet untuk pengiriman Februari turun 17 sen menjadi USD94,07 per barel, setelah kontrak sempat naik ke level tertinggi sejak September.
Minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Maret turun 94 sen menjadi USD109,67 dalam perdagangan volatile setelah terjadi pemotongan harga.
Para analis mengatakan harga minyak didukung kekhawatiran situasi geopolitik akibat serangan gerilyawan Islam yang menewaskan dua orang dan menyandera 41 warga barat dalam serangan di lapangan gas Aljazair.
"Kabar terbaru serangan premi akibat risiko geopolitik yang berpengaruh pada harga," kata Victor Shum, managing director IHS Purvin and Gertz di Singapura.
Diketahui, lapangan gas yang terletak di dekat perbatasan Libya, secara bersama-sama dioperasikan raksasa minyak Inggris BP, Statoil Norwegia dan Sonatrach, perusahaan energi Aljazair.
Analis lainnya mengatakan, restart sistem pipa di Laut Utara Brent juga mendorong harga minyak lebih rendah karena kekhawatiran pemulihan pasokan. Menyusul kabar pipa yang melayani 27 ladang minyak ditutup Rabu, akibat kebocoran platform.
Berdasarkan laporan US Energy Administration, Rabu (16/1/2013), stok minyak turun 1 juta barel dalam sepekan hingga 11 Januari lalu.
Kontrak utama di New York, minyak mentah light sweet untuk pengiriman Februari turun 17 sen menjadi USD94,07 per barel, setelah kontrak sempat naik ke level tertinggi sejak September.
Minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Maret turun 94 sen menjadi USD109,67 dalam perdagangan volatile setelah terjadi pemotongan harga.
Para analis mengatakan harga minyak didukung kekhawatiran situasi geopolitik akibat serangan gerilyawan Islam yang menewaskan dua orang dan menyandera 41 warga barat dalam serangan di lapangan gas Aljazair.
"Kabar terbaru serangan premi akibat risiko geopolitik yang berpengaruh pada harga," kata Victor Shum, managing director IHS Purvin and Gertz di Singapura.
Diketahui, lapangan gas yang terletak di dekat perbatasan Libya, secara bersama-sama dioperasikan raksasa minyak Inggris BP, Statoil Norwegia dan Sonatrach, perusahaan energi Aljazair.
Analis lainnya mengatakan, restart sistem pipa di Laut Utara Brent juga mendorong harga minyak lebih rendah karena kekhawatiran pemulihan pasokan. Menyusul kabar pipa yang melayani 27 ladang minyak ditutup Rabu, akibat kebocoran platform.
(dmd)