2013, GWSA alokasikan capex Rp600 M
A
A
A
Sindonews.com - PT Greenwood Sejahtera Tbk (GWSA) mengaku akan mengalokasikan belanja modal (capital expenditure/capex) pada 2013 sebesar Rp600 miliar.
Direktur GWSA, Dedy Ismunadar Soetiarto mengatakan, dana belanja modal tersebut akan dialokasikan untuk akuisisi sejumlah proyek pada tahun ini. "Capex akan kita gunakan untuk mengakuisi proyek TCC Batavia tahap 2 dan tahap 3," ujar Dedy di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (17/1/2013).
Untuk sumber pembiayaan belanja modal, Dedy mengaku, perseroan masih akan mengandalkan dana dari internal perusahaan. Dana kas internal tersebut dikontribusi dari dana hasil penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO) dan dana hasil marketing sales.
"Anggaran belanja kita berasal dari dana IPO. Dana IPO kita masih ada Rp347 miliar dan sisanya dari marketing sales tahun sebelumnya," terang dia.
Seperti diketahui, perseroan mencatatkan sahamnya (listing) di Bursa pada Desember 2011 dengan melepas 20,51 persen atau setara 1,6 miliar lembar saham ke publik pada harga Rp250 per lembar saham. Adapun dana hasil IPO mencapai Rp400 miliar.
Berdasarkan prospektus, dana hasil IPO tersebut digunakan sebesar 50 persen untuk pembelian lahan dalam rangka pengembangan The City Center-Batavia tahap II dan III, sekitar 20 persen untuk pengembangan proyek baru di bidang properti berupa akuisisi lahan baru. Sementara sisanya sekitar 30 persen untuk modal kerja perseroan.
Direktur GWSA, Dedy Ismunadar Soetiarto mengatakan, dana belanja modal tersebut akan dialokasikan untuk akuisisi sejumlah proyek pada tahun ini. "Capex akan kita gunakan untuk mengakuisi proyek TCC Batavia tahap 2 dan tahap 3," ujar Dedy di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (17/1/2013).
Untuk sumber pembiayaan belanja modal, Dedy mengaku, perseroan masih akan mengandalkan dana dari internal perusahaan. Dana kas internal tersebut dikontribusi dari dana hasil penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO) dan dana hasil marketing sales.
"Anggaran belanja kita berasal dari dana IPO. Dana IPO kita masih ada Rp347 miliar dan sisanya dari marketing sales tahun sebelumnya," terang dia.
Seperti diketahui, perseroan mencatatkan sahamnya (listing) di Bursa pada Desember 2011 dengan melepas 20,51 persen atau setara 1,6 miliar lembar saham ke publik pada harga Rp250 per lembar saham. Adapun dana hasil IPO mencapai Rp400 miliar.
Berdasarkan prospektus, dana hasil IPO tersebut digunakan sebesar 50 persen untuk pembelian lahan dalam rangka pengembangan The City Center-Batavia tahap II dan III, sekitar 20 persen untuk pengembangan proyek baru di bidang properti berupa akuisisi lahan baru. Sementara sisanya sekitar 30 persen untuk modal kerja perseroan.
(rna)