Pedagang daging sapi di Jabar mogok jualan
A
A
A
Sindonews.com - Aksi mogok yang dilakukan pedagang daging sapi di Jawa Barat menyebabkan kelangkaan di sejumlah pasar tradisional. Kondisi tersebut diperkirakan akan terjadi hingga dua hari ke depan.
Dari pantauan wartawan di Pasar Tradisional Cihaurgeulis, Bandung, Senin (21/1/2013), tidak ada satupun lapak pedagang daging sapi yang buka. Kondisi ini membuat konsumen kebingungan.
Salah seorang pedagang sayur yang letaknya bersebelahan dengan pedagang daging sapi, Euis mengatakan, sejak pagi hari tidak ada yang berjualan daging sapi. Akibatnya, sejumlah konsumen yang akan membeli daging sapi terpaksa beralih ke daging lain, seperti ayam, ikan dan lainnya.
“Dari pagi, ada beberapa konsumen yang mencari daging sapi, tapi kosong,” ujar Euis.
Ketua DPD Asosiasi Pedagang Daging Sapi Indonesia (APDASI) Jabar, Dadang Iskandar menjelaskan, aksi mogok jualan yang dilakukan pedagang daging sapi di Bandung rencananya dilakukan selama tiga hari. Tapi, apabila selama tiga hari tidak ada upaya nyata dari pemerintah, aksi mogok jualan bisa dilakukan lebih lama.
“Kami minta pemerintah segera mencari solusi. Karena persoalan ini telah terjadi sejak beberapa bulan lalu,” tegas Dadang.
Menurut Dadang, tingginya harga sapi potong disebabkan ulah pemodal besar. Karena, di check point Jabar seperti Banjar (Kota Banjar) dan Losari (Kabupaten Cirebon), sapi masuk Jabar cukup banyak.
Sapi tersebut masuk dari Jateng, Jatim, Madura serta Nusa Tenggara. Sayang, suplai sapi dari luar daerah tidak sampai ke RPH. Dadang khawatir pemodal besar mencoba mempermainkan harga sapi.
Dari pantauan wartawan di Pasar Tradisional Cihaurgeulis, Bandung, Senin (21/1/2013), tidak ada satupun lapak pedagang daging sapi yang buka. Kondisi ini membuat konsumen kebingungan.
Salah seorang pedagang sayur yang letaknya bersebelahan dengan pedagang daging sapi, Euis mengatakan, sejak pagi hari tidak ada yang berjualan daging sapi. Akibatnya, sejumlah konsumen yang akan membeli daging sapi terpaksa beralih ke daging lain, seperti ayam, ikan dan lainnya.
“Dari pagi, ada beberapa konsumen yang mencari daging sapi, tapi kosong,” ujar Euis.
Ketua DPD Asosiasi Pedagang Daging Sapi Indonesia (APDASI) Jabar, Dadang Iskandar menjelaskan, aksi mogok jualan yang dilakukan pedagang daging sapi di Bandung rencananya dilakukan selama tiga hari. Tapi, apabila selama tiga hari tidak ada upaya nyata dari pemerintah, aksi mogok jualan bisa dilakukan lebih lama.
“Kami minta pemerintah segera mencari solusi. Karena persoalan ini telah terjadi sejak beberapa bulan lalu,” tegas Dadang.
Menurut Dadang, tingginya harga sapi potong disebabkan ulah pemodal besar. Karena, di check point Jabar seperti Banjar (Kota Banjar) dan Losari (Kabupaten Cirebon), sapi masuk Jabar cukup banyak.
Sapi tersebut masuk dari Jateng, Jatim, Madura serta Nusa Tenggara. Sayang, suplai sapi dari luar daerah tidak sampai ke RPH. Dadang khawatir pemodal besar mencoba mempermainkan harga sapi.
(dmd)