DIM akan terbitkan 4 reksa dana terproteksi
A
A
A
Sindonews.com - PT Danareksa Invesment Management (DIM) Persero berencana menerbitkan 3-4 produk reksa dana terproteksi pada 2013. Produk tersebut menggantikan reksa dana terproteksi yang akan jatuh tempo tahun ini senilai Rp500 miliar.
Direktur Utama DIM, Zulfa Hendri mengatakan, perseroan pada tahun ini akan menerbitkan 3-4 produk reksa dana terproteksi. Pasalnya, tahun ini terdapat reksa dana terproteksi yang jatuh tempo senilai Rp500 miliar. Mengenai total target dana kelolaan dari produk baru tersebut, dia memperkirakan akan sama dengan reksa dana terproteksi yang akan jatuh tempo tahun ini.
"Dua produk akan diterbitkan pada kuartal II/2013 dan dua lagi pada kuartal III/2013," ujar Zulfa saat dihubungi wartawan, Selasa (22/01/2013).
Disingung mengenai capaian dana kelolaan (asset under management/AUM) pada tahun lalu yang meleset dari target, Zulfa menjelaskan, akan digeser ke tahun ini. Tahun lalu, perseroan menargetkan AUM sebesar Rp14 triliun, namun realisasinya meleset tipis, yakni Rp13,8 triliun. Sementara pada tahun ini, DIM menargetkan AUM sebesar Rp15-16 triliun.
Agar target tahun ini tidak melesat, perseroan akan menggenjot produk terbuka (open end). Pasalnya, nasabah perseroan sudah banyak dan fee dari produk open end mencapai 2 persen. "Kita intenskan nasabah yang eksisting, ada nasabah baru yang dikejar juga. Selain itu, kita memberikan performa yang lebih baik," tuturnya.
Direktur Utama DIM, Zulfa Hendri mengatakan, perseroan pada tahun ini akan menerbitkan 3-4 produk reksa dana terproteksi. Pasalnya, tahun ini terdapat reksa dana terproteksi yang jatuh tempo senilai Rp500 miliar. Mengenai total target dana kelolaan dari produk baru tersebut, dia memperkirakan akan sama dengan reksa dana terproteksi yang akan jatuh tempo tahun ini.
"Dua produk akan diterbitkan pada kuartal II/2013 dan dua lagi pada kuartal III/2013," ujar Zulfa saat dihubungi wartawan, Selasa (22/01/2013).
Disingung mengenai capaian dana kelolaan (asset under management/AUM) pada tahun lalu yang meleset dari target, Zulfa menjelaskan, akan digeser ke tahun ini. Tahun lalu, perseroan menargetkan AUM sebesar Rp14 triliun, namun realisasinya meleset tipis, yakni Rp13,8 triliun. Sementara pada tahun ini, DIM menargetkan AUM sebesar Rp15-16 triliun.
Agar target tahun ini tidak melesat, perseroan akan menggenjot produk terbuka (open end). Pasalnya, nasabah perseroan sudah banyak dan fee dari produk open end mencapai 2 persen. "Kita intenskan nasabah yang eksisting, ada nasabah baru yang dikejar juga. Selain itu, kita memberikan performa yang lebih baik," tuturnya.
(rna)