Pendapatan petani kopi Sumsel terancam menurun

Rabu, 23 Januari 2013 - 19:49 WIB
Pendapatan petani kopi Sumsel terancam menurun
Pendapatan petani kopi Sumsel terancam menurun
A A A
Sindonews.com - Hasil panen kopi petani di wilayah Kabupaten Empat Lawang, Sumatera Selatan (Sumsel) untuk musim tahun ini diperkirakan menurun. Penyebabnya, cuaca buruk yang terjadi beberapa bulan ini.

Umar, salah seorang petani di Desa Babatan, Kecamatan Lintang Kanan, Empat Lawan mengatakan, berdasarkan pengalaman beberapa tahun lalu, jika kemarau panjang terjadi saat musim bunga kopi mekar, biasanya hasil panen menurun. Apalagi kemarau lalu banyak sekali putik kopi yang gugur. Kondisi ini akan memengaruhi hasil panen berikutnya, karena siklus buah kopi setahun sekali.

"Kalau sudah gugur putik, harus menunggu setahun kemudian buat calon buah lagi. Otomatis panen yang akan dihadapi, buahnya sudah berkurang," ujarnya, Rabu (23/1/2013).

Dia mencontohkan, jika cuaca normal dan baik untuk perkembangan bunga dan putik kopi, bisa menghasilkan satu juta biji kopi per hektare. Jika terkendala kemarau panjang saat musim bunga dan putik, hasilnya akan berkurang.

"Yang bagus, jangan terlalu panas dan hujanya jangan terlalu sering, tapi kemarin kemaraunya sampai beberapa bulan," kata dia.

Menurunya hasil panen berdampak pada pendapatan. Para petani kopi berharap, harga kopi akan mengalami kenaikan. Sehingga perekonomian terselamatkan. "Kita menggantungkan ekonomi dari bertani kopi, kalau hasil panen sedikit dan harganya murah, kita agak kesulitan," ungkap Umar.

Sementara, berdasarkan data pada Dinas Kehutanan Perkebunan dan Pertambangan Energi (Dishutbuntamben) Kabupaten Empatlawang menyebutkan, pada 2012 ribuan hektare kebun kopi milik petani di wilayah tersebut mengalami kerusakan. Saat ini perkebunan kopi rakyat di Empatlawang mencapai 61.978 hektare dengan jumlah luasan yang mengalami kerusakan seluas 7.016 hektare.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4547 seconds (0.1#10.140)