Pariwisata DIY terkendala lahan parkir

Kamis, 24 Januari 2013 - 17:43 WIB
Pariwisata DIY terkendala...
Pariwisata DIY terkendala lahan parkir
A A A
Sindonews.com - Parkir masih menjadi masalah pelik bagi dunia pariwisata di Kota Yogyakarta. Setiap liburan panjang, kantong parkir yang tersedia tidak mampu menampung kendaraan.

Padahal setiap tahun wisatawan yang datang terus mengalami pertumbuhan. Hotel disarankan untuk membuat kantong parker yang lebih luas.

Kepala Bidang (Kabid) Pemasaan Dinas Pariwisata DIY Hari Lancono, mengatakan Yogyakarta masih menjadi tujuan favorit bagi wisatawan.

Tidak hanya dari dalam negeri (domestik) namun juga banyak wisatawan mancanegara yang datang untuk menikmati obyek pariwisata yang ada.

Tingginya wisatawan ini ternyata belum didukung dengan ketersediaan kantong parkir yang cukup. Beberapa kantong parker kurang luas dan tidak mampu menampung kendaraan. Kondisi diperparah dengan pertumbuhan kendaraan di Yogyakarta yang cukup tinggi. Kemacetan menjadi pemandangan saat liburan panjang di sejumlah titik strategis.

“Tahun lalu pertumbuhancukup bagus, dan sepertinya tahun ini masih akan tumbuh hingga 10 persen,” jelasnya, pada Evaluasi Kepariwisataan Jogja 2012 bertemakan “Siapkah Jogja Menyambut Wisatawan Yang Terus Meningkat?” di Hotel Arjuna, Kamis (24/1/2013).

Masalah parker, ujarnya, menjadi permasalahan yang serius bagi pengembangan kota Yogyakarta. Kemacetan bisa berdampak terhadap sektor yang lain. Untuk itulah perlu adanya pemikiran bersama untuk menangani masalah ini. “Imbas parker cukup luas, butuh pemikiran bersama,” tandasnya.

Kepala Dinas Perhubungan kota Yogyakarta, Widorismono mengatakan Pemkot Yogyakarta hanya memiliki tiga kantong parkir untuk menampung wisatawan. Yakni di Taman Parkir Abu Bakar Ali, Ngabean dan di Senopati atau di depan Bank Indonesia.

Ketika peak season, jumlah bus yang masuk mencapai 1.000 bus per hari. Tiga kantong ini tidak cukup menampung bus-bus wisata yang ada. “Lahannya memang terbatas, jadi tidak mampu menampung saat peak season,” tuturnya.
(gpr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0817 seconds (0.1#10.140)