SBY: Inflasi adalah musuh rakyat dan ekonomi
A
A
A
Sindonews.com - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengajak jajaran pemerintah, khususnya di jajaran perekonomian, untuk memastikan bisa mengelola inflasi, terutama stabilitas harga bagi bahan pangan dan bahan pokok lainnya.
“Ingat inflasi adalah musuh rakyat, musuh ekonomi yang paling besar,” pungkas SBY dalam Rapat Kerja Pemerintah di Plenary Hall, Jakarta Convention Center, Jakarta, Senin (28/1/2013).
SBY menyebutkan, dalam sejumlah kunjungannya ke daerah dirinya selalu melihat keadaan kabupaten kota dan provinsi yang memiliki kantong-kantong kemiskinan, masih ada demonstrasi kesenjangan yang sebenarnya sangat bisa dikurangi.
Karenanya, SBY mengajak semua pihak mulai dari dirinya sampai pejabat yang paling depan untuk mengambil tanggung jawab penuh, bekerja sekuat tenaga agar tugas ini dapat dilaksanakan.
SBY mengingatkan, saat mengevaluasi dan mengobservasi keberhasilan bidang perekonomian tahun lalu, meskipun dibandingkan dengan banyak negara dan dikaitkan dengan resesi ekonomi dunia yang masih berlangsung sekarang ini, perekonomian Indonesia termasuk baik.
Namun ada tiga hal yang patut dimengerti dan diketahui, yaitu negara kita masih terdampak oleh resesi perekonomian global, ada persoalan dengan kesehatan fiskal kita, dan masih ada masalah menyangkut kebijakan dan implementasi APBN dan APBD.
“Tiga hal itu yang harus kita sungguh perhatikan dan kita kelola dengan sebaik-baiknya, tahun ini dan tahun depan,” pesan SBY.
Oleh karena itu, lanjut SBY, prioritas di bidang ekonomi dua tahun ini, Indonesia harus bekerja keras untuk meminimalkan dampak resesi ekonomi dunia seraya menjaga pertumbuhan ekonomi, menjaga kesehatan fiskal, termasuk mencegah defisit anggaran yang melebihi batas amannya.
"Dan memastikan APBN dan APBD kita benar, benar alokasi dan distribusinya, benar sasarannya, termasuk benar penyerapannya. Kalau itu semua dilaksanakan dangan baik, Insya Allah maka hasil yang dicapai oleh APBN dan APBD itu sebagai tools, tentu akan nyata. Dan di atas segalanya, cegah kebocoran dan korupsi dari APBN dan APBD itu,” terang SBY.
“Ingat inflasi adalah musuh rakyat, musuh ekonomi yang paling besar,” pungkas SBY dalam Rapat Kerja Pemerintah di Plenary Hall, Jakarta Convention Center, Jakarta, Senin (28/1/2013).
SBY menyebutkan, dalam sejumlah kunjungannya ke daerah dirinya selalu melihat keadaan kabupaten kota dan provinsi yang memiliki kantong-kantong kemiskinan, masih ada demonstrasi kesenjangan yang sebenarnya sangat bisa dikurangi.
Karenanya, SBY mengajak semua pihak mulai dari dirinya sampai pejabat yang paling depan untuk mengambil tanggung jawab penuh, bekerja sekuat tenaga agar tugas ini dapat dilaksanakan.
SBY mengingatkan, saat mengevaluasi dan mengobservasi keberhasilan bidang perekonomian tahun lalu, meskipun dibandingkan dengan banyak negara dan dikaitkan dengan resesi ekonomi dunia yang masih berlangsung sekarang ini, perekonomian Indonesia termasuk baik.
Namun ada tiga hal yang patut dimengerti dan diketahui, yaitu negara kita masih terdampak oleh resesi perekonomian global, ada persoalan dengan kesehatan fiskal kita, dan masih ada masalah menyangkut kebijakan dan implementasi APBN dan APBD.
“Tiga hal itu yang harus kita sungguh perhatikan dan kita kelola dengan sebaik-baiknya, tahun ini dan tahun depan,” pesan SBY.
Oleh karena itu, lanjut SBY, prioritas di bidang ekonomi dua tahun ini, Indonesia harus bekerja keras untuk meminimalkan dampak resesi ekonomi dunia seraya menjaga pertumbuhan ekonomi, menjaga kesehatan fiskal, termasuk mencegah defisit anggaran yang melebihi batas amannya.
"Dan memastikan APBN dan APBD kita benar, benar alokasi dan distribusinya, benar sasarannya, termasuk benar penyerapannya. Kalau itu semua dilaksanakan dangan baik, Insya Allah maka hasil yang dicapai oleh APBN dan APBD itu sebagai tools, tentu akan nyata. Dan di atas segalanya, cegah kebocoran dan korupsi dari APBN dan APBD itu,” terang SBY.
(gpr)