ETF cetak mediator hubungan industrial terakreditasi

Selasa, 29 Januari 2013 - 17:34 WIB
ETF cetak mediator hubungan...
ETF cetak mediator hubungan industrial terakreditasi
A A A
Sindonews.com - Direktur Eksekutif Eka Tjipta Foundation (ETF), Anne Mulya mengatakan, Jakarta merupakan pusat perekonomian dan menjadi salah satu provinsi yang paling dinamis di Indonesia. Ada banyak perusahaan baik lokal, nasional maupun perusahaan asing yang berinvestasi di sini.

Konsekuensi dari dinamika di atas adalah munculnya potensi sengketa hubungan industrial. Melalui pemahaman berikut penanganan yang tepat atas seluruh potensi serta jenis konflik tersebut, daya saing industri tentunya akan tetap terjaga. Semakin banyaknya potensi hubungan industrial yang terjadi di Indonesia, semakin membutuhkan mediator yang terakreditasi.

Dia menjelaskan, mediasi sendiri merupakan salah satu solusi alternatif sengketa industrial yang tersedia dan sesuai ketentuan pemerintah. Sifatnya yang cepat, ekonomis dan fleksibel, para pihak yang berperkara tidak hanya menghemat waktu dan biaya dibandingkan melakukan penuntasan konflik melalui metode litigasi.

“Mediasi juga mampu mengupas setiap permasalahan secara mendalam dengan tetap mengedepankan hubungan baik antara pihak yang saling berperkara,” katanya di Pembukaan Pelatihan Mediasi di Plaza Simas, Selasa (29/1/2013).

Karena itu, pihaknya membuka pelatihan mediasi yang dibuka hari ini hingga 1 Februari. Dia menerangkan, peserta yang mengikuti pelatihan sebanyak 40 orang dari lingkup pilar usaha Sinar Mas, perusahaan lain, beserta aparat pemerintah mulai dari unsur Kepolisian, Kehakiman, Kejaksaan, Badan Pengawa Keuangan dan Pembangunan (BPKP) hingga Badan Intelejen Negara (BIN) di Plaza SIMAS, Jakarta.

Acara ini bekerjasama dengan Badan Mediasi Indonesia (BaMI) akreditasi 40 jam Mahkamah Agung RI. Hadir sebagai pembicara utama, Pakar Mediasi Ahmad Sudiro, Drg Suryono dari Universitas Gadjah Mada (UGM), serta para mediator BaMI yakni Stephanus Sutrisno dan Normin S. Pakpahan.

Turut hadir, Ketua BaMI Susanti Adi Nugroho dan Ketua Muda Perdata Khusus MA Moh Saleh yang didampingi oleh Direktur Eksekutif ETF Anne Mulya.

“Selaras dengan fokus ETF yang bertujuan meningkatkan kapasitas sumber daya manusia melalui bidang pendidikan, kami menganggap rangkaian pelatihan ini juga akan mendukung kondusifnya upaya pemerintah menjaga pertumbuhan ekonomi, dengan semakin sedikitnya kasus-kasus yang berlarut-larut,” tutup Anne Mulya.
(gpr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0852 seconds (0.1#10.140)