Kantor Batavia Air di Bogor digeruduk agen tiket
A
A
A
Sindonews.com - Kantor perwakilan Batavia Air cabang Bogor di Jalan Perintis Kemerdekaan, Kelurahan Kebonkalapa Bogor Tengah, Kota Bogor digeruduk puluhan pemilik agen tiket dan calon penumpang maskapai Batavia Air.
Mereka meminta agar pihak Batavia Air mengembalikan uang tiket yang sudah lama dibeli atau dipesannya. Pasalnya, mereka khawatir, uang mereka tak kembali pasca putusan dari Pengadilan Niaga Jakarta Pusat, 30 Januari 2013 kemarin yang menyatakan bahwa PT Metro Batavia (Batavia Air) pailit karena tak mampu membayar utang perjanjian sewa-menyewa pesawat dengan International Lease Finance Corporation (ILFC) sebesar USD4,69 juta.
Namun kedatangan mereka tak membuahkan hasil, karena tak ada satupun pihak dari manajemen Batavia Air yang berada di tempat. "Kita dari pagi datang ke kantor perwakilan Batavia Air Cabang Bogor ini, namun tidak satupun dari pihak manajemen yang menemui kita dan kantornya malah sudah dalam kondisi tertutup rapat,” terang pemilik agen penjualan tiket Ider Buana, Dudi Ardiyansyah, Kamis (31/1/2013).
Dia menambahkan, agen miliknya sudah memiliki deposit sebesar Rp10 juta untuk pembelian tiket pemberangkatan ke sejumlah daerah tujuan. "Hari ini kantor agen saya didatangi calon penumpang tujuan Pekanbaru dengan waktu pemberangkatan pukul 13.00 dan akhirnya jadwal ini dibatalkan karena memang maskapai menggagalkan semua jadwal penerbangan ke sejumlah tujuan,” terangnya.
Dudi menegaskan, dengan adanya pembatalan jadwal penerbangan ke sejumlah daerah tujuan yang menggunakan maskapai Batavia Air ini, bukan hanya mengakibatkan kerugian material para agen, akan tetapi pihaknya mengalami kerugian non material.
“Kita sudah banyak menjual tiket Batavia Air ini dengan sejumlah keberangkatan, namun dengan adanya kejadian ini, banyak calon penumpang yang meminta uangnya dikembalikan dan mereka tidak percaya lagi sama kita,” terangnya.
Hal yang sama diungkapkan Andre Fandira, pemilik agen perjalanan lainnya. Ia mengaku sudah mendepositkan uang sebesar Rp8 juta ke pihak Batavia Air untuk pembelian tiket dengan sejumlah keberangkatan.
"Banyak calon penumpang Batavia Air yang membeli tiket dan meminta kepastian keberangkatan. Agar tidak hilang kepercayaan terhadap masyarakat, maka terpaksa kita memesan tiket maskapai penerbangan lain dengan harga yang jauh lebih mahal dari Batavia Air,” terangnya.
Mereka meminta agar pihak Batavia Air mengembalikan uang tiket yang sudah lama dibeli atau dipesannya. Pasalnya, mereka khawatir, uang mereka tak kembali pasca putusan dari Pengadilan Niaga Jakarta Pusat, 30 Januari 2013 kemarin yang menyatakan bahwa PT Metro Batavia (Batavia Air) pailit karena tak mampu membayar utang perjanjian sewa-menyewa pesawat dengan International Lease Finance Corporation (ILFC) sebesar USD4,69 juta.
Namun kedatangan mereka tak membuahkan hasil, karena tak ada satupun pihak dari manajemen Batavia Air yang berada di tempat. "Kita dari pagi datang ke kantor perwakilan Batavia Air Cabang Bogor ini, namun tidak satupun dari pihak manajemen yang menemui kita dan kantornya malah sudah dalam kondisi tertutup rapat,” terang pemilik agen penjualan tiket Ider Buana, Dudi Ardiyansyah, Kamis (31/1/2013).
Dia menambahkan, agen miliknya sudah memiliki deposit sebesar Rp10 juta untuk pembelian tiket pemberangkatan ke sejumlah daerah tujuan. "Hari ini kantor agen saya didatangi calon penumpang tujuan Pekanbaru dengan waktu pemberangkatan pukul 13.00 dan akhirnya jadwal ini dibatalkan karena memang maskapai menggagalkan semua jadwal penerbangan ke sejumlah tujuan,” terangnya.
Dudi menegaskan, dengan adanya pembatalan jadwal penerbangan ke sejumlah daerah tujuan yang menggunakan maskapai Batavia Air ini, bukan hanya mengakibatkan kerugian material para agen, akan tetapi pihaknya mengalami kerugian non material.
“Kita sudah banyak menjual tiket Batavia Air ini dengan sejumlah keberangkatan, namun dengan adanya kejadian ini, banyak calon penumpang yang meminta uangnya dikembalikan dan mereka tidak percaya lagi sama kita,” terangnya.
Hal yang sama diungkapkan Andre Fandira, pemilik agen perjalanan lainnya. Ia mengaku sudah mendepositkan uang sebesar Rp8 juta ke pihak Batavia Air untuk pembelian tiket dengan sejumlah keberangkatan.
"Banyak calon penumpang Batavia Air yang membeli tiket dan meminta kepastian keberangkatan. Agar tidak hilang kepercayaan terhadap masyarakat, maka terpaksa kita memesan tiket maskapai penerbangan lain dengan harga yang jauh lebih mahal dari Batavia Air,” terangnya.
(gpr)