IHSG diprediksi bergerak sideways
A
A
A
Sindonews.com - Masih terbatasnya kenaikan yang terjadi pada perdagangan kemarin disinyalir akan berimbas pada pergerakan indeks haraga saham gabungan (IHSG) di hari terakhir pekan ini sekaligus hari pertama bulan Februari 2013. IHSG diprediksi akan bergerak sideways.
"Pada perdagangan Jumat (1/2) diperkirakan IHSG akan berada pada support 4.425-4.439 dan resistance 4.460-4.465," terang kepala Riset Trust Securities, Reza Priyambada, Jumat (1/2/2013).
Berpola hammer di atas middle bollinger bands (MBB). MACD bergerak mendatar dengan histogram positif yang sedikit memanjang. RSI, William's %R, dan Stochastic masih mencoba menyentuh area overbought.
IHSG, kata Reza, masih kembali membentuk hammer yang menggambarkan masih adanya pola penahan untuk daya beli. "Terlihat kenaikan yang terjadi tidak terlalu signifikan," sambung dia.
IHSG pun, lanjut Reza, masih akan bergerak variatif cenderung sideways. "Apalagi akan ada rilis inflasi, sehingga aksi wait and see juga akan mewarnai perdagangan," simpul dia.
Pada perdagangan kemarin, sentimen dari luar berupa pergerakan bursa saham Asia yang variatif cenderung melemah telah membuat IHSG kehilangan mood untuk bertahan di zona hijau di awal perdagangan.
Apalagi bursa saham AS berakhir negatif setelah rilis GDP kuartalannya yang bertumbuh lebih rendah dari perkiraan. Begitupun dengan bursa saham Eropa yang juga negatif setelah rilis GDP kuartalan Spanyol dan business confidence Italia yang lebih rendah dari sebelumnya.
"Pada perdagangan Jumat (1/2) diperkirakan IHSG akan berada pada support 4.425-4.439 dan resistance 4.460-4.465," terang kepala Riset Trust Securities, Reza Priyambada, Jumat (1/2/2013).
Berpola hammer di atas middle bollinger bands (MBB). MACD bergerak mendatar dengan histogram positif yang sedikit memanjang. RSI, William's %R, dan Stochastic masih mencoba menyentuh area overbought.
IHSG, kata Reza, masih kembali membentuk hammer yang menggambarkan masih adanya pola penahan untuk daya beli. "Terlihat kenaikan yang terjadi tidak terlalu signifikan," sambung dia.
IHSG pun, lanjut Reza, masih akan bergerak variatif cenderung sideways. "Apalagi akan ada rilis inflasi, sehingga aksi wait and see juga akan mewarnai perdagangan," simpul dia.
Pada perdagangan kemarin, sentimen dari luar berupa pergerakan bursa saham Asia yang variatif cenderung melemah telah membuat IHSG kehilangan mood untuk bertahan di zona hijau di awal perdagangan.
Apalagi bursa saham AS berakhir negatif setelah rilis GDP kuartalannya yang bertumbuh lebih rendah dari perkiraan. Begitupun dengan bursa saham Eropa yang juga negatif setelah rilis GDP kuartalan Spanyol dan business confidence Italia yang lebih rendah dari sebelumnya.
(rna)