NTP Januari 2013 turun 0,19 persen
A
A
A
Sindonews.com - Berdasarkan pantauan harga-harga perdesaan di 32 provinsi, pada Januari 2013, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat terjadi penurunan Nilai Tukar Pertanian (NTP) nasional sebesar 0,19 persen, dibanding NTP Desember 2012.
"NTP Desember 2012 sebesar 105,87 mengalami penurunan sebesar 0,19 persen pada Januari 2013 yang hanya 105,67," ujar Kepala BPS, Suryamin di Kantornya, Jakarta, Jumat (1/2/2013).
Menurut dia, penurunan NTP pada Januari 2013 disebabkan naiknya indeks harga hasil produksi pertanian yang lebih kecil jika dibandingkan kenaikan indeks harga barang dan jasa yang dikonsumsi oleh rumah tangga maupun keperluan produksi pertanian.
"Penurunan NTP Januari 2013 disebabkan oleh turunnya empat Subsektor Pertanian. Yaitu, subsektor tanaman pangan turun sebesar 0,14 persen, subsektor hortikultural turun sebesar 0,55 persen, subsektor tanaman perkebunan turun 0,07 persen, dan susektor peternakan turun sebesar 0,31 persen," papar dia.
Namun demikian, laju penurunan NTP secara keseluruhan masih bisa tertahan karena ada subsektor yang mengalami kenaikan kendati tidak terlalu signifikan. "NTP subsektor perikanan naik sebesar 0,17 persen," tutupnya.
Perlu diketahui, NTP adalah salah satu indikator untuk melihat tingkat kemampuan atau daya beli petani di perdesaan. NTP sendiri diperoleh dari perbandingan yang diterima petani terhadap indeks harga yang dibayar petani dalam persentase.
"NTP Desember 2012 sebesar 105,87 mengalami penurunan sebesar 0,19 persen pada Januari 2013 yang hanya 105,67," ujar Kepala BPS, Suryamin di Kantornya, Jakarta, Jumat (1/2/2013).
Menurut dia, penurunan NTP pada Januari 2013 disebabkan naiknya indeks harga hasil produksi pertanian yang lebih kecil jika dibandingkan kenaikan indeks harga barang dan jasa yang dikonsumsi oleh rumah tangga maupun keperluan produksi pertanian.
"Penurunan NTP Januari 2013 disebabkan oleh turunnya empat Subsektor Pertanian. Yaitu, subsektor tanaman pangan turun sebesar 0,14 persen, subsektor hortikultural turun sebesar 0,55 persen, subsektor tanaman perkebunan turun 0,07 persen, dan susektor peternakan turun sebesar 0,31 persen," papar dia.
Namun demikian, laju penurunan NTP secara keseluruhan masih bisa tertahan karena ada subsektor yang mengalami kenaikan kendati tidak terlalu signifikan. "NTP subsektor perikanan naik sebesar 0,17 persen," tutupnya.
Perlu diketahui, NTP adalah salah satu indikator untuk melihat tingkat kemampuan atau daya beli petani di perdesaan. NTP sendiri diperoleh dari perbandingan yang diterima petani terhadap indeks harga yang dibayar petani dalam persentase.
(izz)