Wamen ESDM: Anggaran untuk RFID disiapkan Pertamina
A
A
A
Sindonews.com - Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Susilo Siswoutomo mengatakan, anggaran kebijakan penggunaan kartu kendali jenis Radio Frequency Indentification (RFID) untuk pembelian BBM subsidi akan disiapkan oleh Pertamina.
"Untuk anggaran (kebijakan penggunaan RFID), Pertamina berjanji menyiapkan anggaran," ungkap Susilo saat dihubungi Sindonews di Jakarta, Minggu (3/2/2013).
Penggunaan RFID untuk pembelian BBM bersubsidi sendiri direncanakan akan diterapkan di Jawa dan Bali pada akhir 2013. "Direncanakan akhir tahun se-Jawa Bali," ujar Susilo.
Sebelum digunakan di seluruh Jawa dan Bali, lanjutnya, RFID akan diberlakukan di wilayah Jakarta-Bogor-Depok-Tangerang-Bekasi (Jabodetabek) mulai Juli 2013 mendatang. "Direncanakan Juli (2013) untuk Jabodetabek. Paling tifak seluruh Jakarta yang akan dikontrol pembeliannya (BBM subsidi)," jelas dia.
Sebagai informasi, jika kebijakan RFID ini diterapkan, maka kendaraan bermotor roda empat hanya bisa mengisi BBM bersubsidi sekali dalam sehari. Bagi kendaraan yang melakukan pengisian BBM bersubsidi dua kali dalam sehari, maka nosel "nozzel" di SPBU tidak mau bekerja atau istilahnya diblokir.
Jika sistem sudah berjalan, semua kendaraan yang mengisi BBM bersubsidi akan terdaftar online di semua stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU), sehingga tidak bisa mengisi di SPBU lain.
"Untuk anggaran (kebijakan penggunaan RFID), Pertamina berjanji menyiapkan anggaran," ungkap Susilo saat dihubungi Sindonews di Jakarta, Minggu (3/2/2013).
Penggunaan RFID untuk pembelian BBM bersubsidi sendiri direncanakan akan diterapkan di Jawa dan Bali pada akhir 2013. "Direncanakan akhir tahun se-Jawa Bali," ujar Susilo.
Sebelum digunakan di seluruh Jawa dan Bali, lanjutnya, RFID akan diberlakukan di wilayah Jakarta-Bogor-Depok-Tangerang-Bekasi (Jabodetabek) mulai Juli 2013 mendatang. "Direncanakan Juli (2013) untuk Jabodetabek. Paling tifak seluruh Jakarta yang akan dikontrol pembeliannya (BBM subsidi)," jelas dia.
Sebagai informasi, jika kebijakan RFID ini diterapkan, maka kendaraan bermotor roda empat hanya bisa mengisi BBM bersubsidi sekali dalam sehari. Bagi kendaraan yang melakukan pengisian BBM bersubsidi dua kali dalam sehari, maka nosel "nozzel" di SPBU tidak mau bekerja atau istilahnya diblokir.
Jika sistem sudah berjalan, semua kendaraan yang mengisi BBM bersubsidi akan terdaftar online di semua stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU), sehingga tidak bisa mengisi di SPBU lain.
(gpr)