IHSG masih punya harapan menguat
A
A
A
Sindonews.com - Aksi ambil untung kembali akan terjadi pada perdagangan hari ini. Sehingga, berpotensi menekan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali tertekan ke zona merah. Namun, adanya harapan sentimen positif yang berhembus dari luar dapat direspon sebagai angin segar bagi IHSG.
"Pada perdagangan Rabu (6/2/2013) diperkirakan IHSG akan berada pada support 4.445-4.463 dan resistance 4.503-4.510," terang Kepala Riset Trust Securities, Reza Priyambada, Rabu (6/2/2013).
Berpola spinning menuju middle bollinger bands (MBB). MACD cenderung tertahan dengan histogram positif yang mendatar. RSI, William's %R, dan Stochastic cenderung downreversal dari area overbought.
Menurutnya, penurunan bisa saja berlanjut karena target support telah terlewati. Selanjutnya, diharapkan pelemahan ini masih terbatas dengan tidak turun di bawah 4.450 untuk menjaga level konsolidasi.
"Apalagi jika data-data manufaktur dari Eropa maupun AS bisa dirilis positif maka diharapkan bisa berimbas positif bagi IHSG," ujar dia.
Pada perdagangan Selasa (5/2/2013), IHSG harus rela terpuruk ke zona merah. Meski asing masih mencatatkan nett buy namun, maraknya aksi profit taking tidak mampu menghalangi IHSG di teritori negatif.
Apalagi, sepanjang perdagangan bursa saham Asia, terutama Nikkei dan Hang Seng turun cukup dalam. Sehingga menahan laju IHSG. Rilis PDB Indonesia juga memberikan sentimen negatif karena bertumbuh di bawah perkiraan.
"Sepanjang perdagangan hari selasa kemarin, IHSG menyentuh level 4.492,53 (level tertingginya) di awal sesi 1 dan menyentuh level 4.458,69 (level terendahnya) di pertengahan sesi 2 dan akhirnya berhasil bertengger di level 4.479,44," ujarnya.
Volume perdagangan dan nilai total transaksi meningkat. Investor asing mencatatkan nett buy dengan penurunan nilai transaksi beli dan transaksi jual. Investor domestik mencatatkan nett sell.
Sementara, pergerakan nilai tukar rupiah gagal bertahan positif setelah mendapat sentimen negatif dari meningkatnya risiko politik di Spanyol dan Italia. Jajak pendapat di Italia menunjukkan melemahnya dukungan untuk reformasi penghematan saat ini dan skandal korupsi politik mengganggu Spanyol.
Selain itu, dari dalam negeri rilis PDB tidak terlalu mendapat respon positif karena secara triwulanan, PDB Indonesia Q4-12 dibandingkan dengan Q3-12 turun sebesar 1,45 persen.
Namun, jika dibandingkan dengan Q4-11 tumbuh sebesar 6,11 persen. Secara FY, PDB 2012 tumbuh 6,23 persen di bawah 2011 sebesar 6,50 persen. Bursa saham Asia pun berbalik negatif setelah mengalami reli sebelumnya, banyak indeks saham Asia yang berada pada level overbought.
Adanya data-data positif dari Australia dan kenaikan HSBC Service PMI China pun tidak mampu mengangkat indeks karena maraknya aksi profit taking.
"Selain itu, kekhawatiran akan gagalnya pertemuan para petinggi Eropa pada Kamis ini turut menahan laju indeks," kata Reza.
"Pada perdagangan Rabu (6/2/2013) diperkirakan IHSG akan berada pada support 4.445-4.463 dan resistance 4.503-4.510," terang Kepala Riset Trust Securities, Reza Priyambada, Rabu (6/2/2013).
Berpola spinning menuju middle bollinger bands (MBB). MACD cenderung tertahan dengan histogram positif yang mendatar. RSI, William's %R, dan Stochastic cenderung downreversal dari area overbought.
Menurutnya, penurunan bisa saja berlanjut karena target support telah terlewati. Selanjutnya, diharapkan pelemahan ini masih terbatas dengan tidak turun di bawah 4.450 untuk menjaga level konsolidasi.
"Apalagi jika data-data manufaktur dari Eropa maupun AS bisa dirilis positif maka diharapkan bisa berimbas positif bagi IHSG," ujar dia.
Pada perdagangan Selasa (5/2/2013), IHSG harus rela terpuruk ke zona merah. Meski asing masih mencatatkan nett buy namun, maraknya aksi profit taking tidak mampu menghalangi IHSG di teritori negatif.
Apalagi, sepanjang perdagangan bursa saham Asia, terutama Nikkei dan Hang Seng turun cukup dalam. Sehingga menahan laju IHSG. Rilis PDB Indonesia juga memberikan sentimen negatif karena bertumbuh di bawah perkiraan.
"Sepanjang perdagangan hari selasa kemarin, IHSG menyentuh level 4.492,53 (level tertingginya) di awal sesi 1 dan menyentuh level 4.458,69 (level terendahnya) di pertengahan sesi 2 dan akhirnya berhasil bertengger di level 4.479,44," ujarnya.
Volume perdagangan dan nilai total transaksi meningkat. Investor asing mencatatkan nett buy dengan penurunan nilai transaksi beli dan transaksi jual. Investor domestik mencatatkan nett sell.
Sementara, pergerakan nilai tukar rupiah gagal bertahan positif setelah mendapat sentimen negatif dari meningkatnya risiko politik di Spanyol dan Italia. Jajak pendapat di Italia menunjukkan melemahnya dukungan untuk reformasi penghematan saat ini dan skandal korupsi politik mengganggu Spanyol.
Selain itu, dari dalam negeri rilis PDB tidak terlalu mendapat respon positif karena secara triwulanan, PDB Indonesia Q4-12 dibandingkan dengan Q3-12 turun sebesar 1,45 persen.
Namun, jika dibandingkan dengan Q4-11 tumbuh sebesar 6,11 persen. Secara FY, PDB 2012 tumbuh 6,23 persen di bawah 2011 sebesar 6,50 persen. Bursa saham Asia pun berbalik negatif setelah mengalami reli sebelumnya, banyak indeks saham Asia yang berada pada level overbought.
Adanya data-data positif dari Australia dan kenaikan HSBC Service PMI China pun tidak mampu mengangkat indeks karena maraknya aksi profit taking.
"Selain itu, kekhawatiran akan gagalnya pertemuan para petinggi Eropa pada Kamis ini turut menahan laju indeks," kata Reza.
(izz)