Kadin desak pemerintah tindak pelaku kartel pangan
A
A
A
Sindonews.com - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia mendesak pemerintah segera menindak perusahaan-perusahaan yang diduga melakukan kartel terhadap sejumlah komoditas pangan.
"Sudah tercatat jelas juga perusahaan-perusahaan yang melakukan kartel. Tetapi belum ada tindak lanjutnya," kata Peneliti LP3E Kadin, Ina Primiana dalam konferensi pers di Menara Kadin, Jakarta, Kamis (7/2/2013).
Menurut Ina, keberadaan kartel pangan dapat tercium dengan mudah dari harga beberapa komoditas pangan impor yang jauh lebih tinggi daripada harga di negara asalnya. "Tidak sulit, kita bisa melihat harga di negara lain berapa? Kita cari tahu kenapa kok di sini lebih mahal," ujarnya.
Karena itu, dia meminta semua pihak lebih memperhatikan Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) dalam rangka memberantas kartel pangan. "KPPU harus lebih didengar. Tidak dibiarkan seperti yang terjadi akhir-akhir ini," tutur Ina.
Pada kesempatan yang sama, Kadin menyatakan, ada enam komoditas pangan yang berpotensi kartel di Indonesia. Mulai dari perdagangan daging sapi hingga beras yang disebut-sebut telah dikuasai oleh beberapa pihak.
"Komoditas strategis yang berpotensi kartel, yaitu daging sapi, daging ayam, gula, kedelai, jagung, dan beras," sebut Wakil Ketua Kadin bidang Bulog, Natsir Mansyur.
"Sudah tercatat jelas juga perusahaan-perusahaan yang melakukan kartel. Tetapi belum ada tindak lanjutnya," kata Peneliti LP3E Kadin, Ina Primiana dalam konferensi pers di Menara Kadin, Jakarta, Kamis (7/2/2013).
Menurut Ina, keberadaan kartel pangan dapat tercium dengan mudah dari harga beberapa komoditas pangan impor yang jauh lebih tinggi daripada harga di negara asalnya. "Tidak sulit, kita bisa melihat harga di negara lain berapa? Kita cari tahu kenapa kok di sini lebih mahal," ujarnya.
Karena itu, dia meminta semua pihak lebih memperhatikan Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) dalam rangka memberantas kartel pangan. "KPPU harus lebih didengar. Tidak dibiarkan seperti yang terjadi akhir-akhir ini," tutur Ina.
Pada kesempatan yang sama, Kadin menyatakan, ada enam komoditas pangan yang berpotensi kartel di Indonesia. Mulai dari perdagangan daging sapi hingga beras yang disebut-sebut telah dikuasai oleh beberapa pihak.
"Komoditas strategis yang berpotensi kartel, yaitu daging sapi, daging ayam, gula, kedelai, jagung, dan beras," sebut Wakil Ketua Kadin bidang Bulog, Natsir Mansyur.
(izz)