Timah dapat pasokan listrik dari PLN
A
A
A
Sindonews.com - PT Timah Tbk (TINS) telah menandatangani kerja sama dengan PT PLN (Persero) dari Tanjung Apiapi ke Bangka Belitung sebesar 25 Megawatt. Kerja sama ini dinilai mampu menghemat konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) secara nasional.
"Kepulauan Bangka menjadi kosumen BBM terbesar ke-2 setelah Kalimantan. Karena selama ini kebanyakan listrik diperoleh dari genset yang bahan bakarnya menggunakan solar. Sehingga, dengan dipasoknya listrik dari Tanjung Apiapi, maka secara otomatis penggunaan genset akan menurun," terang Direktur Utama PT Timah, Sukrisno di Kantor Pusat PLN, Jakarta, Jumat (15/2/2013).
Menurut Sukrisno, selain menekan konsumsi BBM, pasokan listrik dari PLN juga dapat menghemat biaya produksi.
"Listrik yang dihasikan genset dengan menggunakan BBM, biaya yang dikeluarkan sekitar Rp3 ribu per Kilo watt hours (Kwh), listrik dari PLN yang berasal dari Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) berbahan bakar batu bara biaya yang dikeluarkan untuk listrik hanya Rp900 per Kwh," tambahnya.
Sayang, dia belum bisa mengkalkulasi berapa besarnya penghematan konsumsi BBM yang dapat dilakukan dengan kerja sama aliran listrik tersebut.
"B3 (golongan listrik industri) itu Rp900-an. Kalau BBM harga solar Rp8.500 dibagi tiga itu Rp3000-an. Padahal, kapal hisap, kapal keruk sudah memakai BBM banyak, ditambah genset, banyaklah itu," tutup Sukrisno.
"Kepulauan Bangka menjadi kosumen BBM terbesar ke-2 setelah Kalimantan. Karena selama ini kebanyakan listrik diperoleh dari genset yang bahan bakarnya menggunakan solar. Sehingga, dengan dipasoknya listrik dari Tanjung Apiapi, maka secara otomatis penggunaan genset akan menurun," terang Direktur Utama PT Timah, Sukrisno di Kantor Pusat PLN, Jakarta, Jumat (15/2/2013).
Menurut Sukrisno, selain menekan konsumsi BBM, pasokan listrik dari PLN juga dapat menghemat biaya produksi.
"Listrik yang dihasikan genset dengan menggunakan BBM, biaya yang dikeluarkan sekitar Rp3 ribu per Kilo watt hours (Kwh), listrik dari PLN yang berasal dari Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) berbahan bakar batu bara biaya yang dikeluarkan untuk listrik hanya Rp900 per Kwh," tambahnya.
Sayang, dia belum bisa mengkalkulasi berapa besarnya penghematan konsumsi BBM yang dapat dilakukan dengan kerja sama aliran listrik tersebut.
"B3 (golongan listrik industri) itu Rp900-an. Kalau BBM harga solar Rp8.500 dibagi tiga itu Rp3000-an. Padahal, kapal hisap, kapal keruk sudah memakai BBM banyak, ditambah genset, banyaklah itu," tutup Sukrisno.
(izz)