TOBA targetkan produksi batu bara 6,4 juta
A
A
A
Sindonews.com - PT Toba Bara Sejahtera Tbk (TOBA) pada tahun ini menargetkan produksi batu bara secara konsolidasian mencapai 5,8-6,4 juta ton. Target produksi tersebut dengan asumsi harga indeks Newcastel batu bara sekitar USD90 per ton.
Sementara sepanjang 2012, perseroan mencatat peningkatan volume produksi sebesar 8 persen menjadi 5,6 juta ton dibanding tahun sebelumnya sebanyak 5,2 juta ton.
Berdasarkan keterangan perseroan di keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), volume produksi tersebut dikontribusi dari tiga anak usaha perseroan. Rinciannya, PT Adimitra Baratama Nusantara (ABN) sebanyak 4,4 juta ton, PT Indomining (IM) sebesar 1 juta ton dan PT Trisensa Mineral Utama (TMU) sebesar 300 ribu ton.
Sementara volume penjualan batu bara sepanjang tahun lalu mencapai 5,5 juta ton. Dibanding tahun sebelumnya, volume penjualan tersebut stagnan. Namun, secara kuartalan, pada kuartal IV/2012 mengalami peningkatan 6 persen menjadi 1,8 juta ton dibanding kuartal III tahun yang sama sebanyak 1,2 juta ton.
Sepanjang 2012, batu bara perseroan diekspor ke wilayah Asia, seperti Taiwan sekitar 28 persen, India sekitar 24 persen, China 23 persen, Korea Selatan 11 persen dan lainnya sekitar 14 persen.
Adapun belanja modal (capital expenditure/capex) yang terserap pada tahun lalu mencapai USD17 juta. Capex digunakan untuk membiayai pembelian aset tetap, pembangunan infrastruktur, eksplorasi dan pembebasan lahan.
Pada tahun ini, perseroan mengalokasikan capex sebesar USD27 juta, yang digunakan untuk pembangunan jalan angkut TMU ke IM, coal processing plant baru di IM, conveyor improvement, underpass di ABN dan eksplorasi serta pembebasan lahan.
Sementara sepanjang 2012, perseroan mencatat peningkatan volume produksi sebesar 8 persen menjadi 5,6 juta ton dibanding tahun sebelumnya sebanyak 5,2 juta ton.
Berdasarkan keterangan perseroan di keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), volume produksi tersebut dikontribusi dari tiga anak usaha perseroan. Rinciannya, PT Adimitra Baratama Nusantara (ABN) sebanyak 4,4 juta ton, PT Indomining (IM) sebesar 1 juta ton dan PT Trisensa Mineral Utama (TMU) sebesar 300 ribu ton.
Sementara volume penjualan batu bara sepanjang tahun lalu mencapai 5,5 juta ton. Dibanding tahun sebelumnya, volume penjualan tersebut stagnan. Namun, secara kuartalan, pada kuartal IV/2012 mengalami peningkatan 6 persen menjadi 1,8 juta ton dibanding kuartal III tahun yang sama sebanyak 1,2 juta ton.
Sepanjang 2012, batu bara perseroan diekspor ke wilayah Asia, seperti Taiwan sekitar 28 persen, India sekitar 24 persen, China 23 persen, Korea Selatan 11 persen dan lainnya sekitar 14 persen.
Adapun belanja modal (capital expenditure/capex) yang terserap pada tahun lalu mencapai USD17 juta. Capex digunakan untuk membiayai pembelian aset tetap, pembangunan infrastruktur, eksplorasi dan pembebasan lahan.
Pada tahun ini, perseroan mengalokasikan capex sebesar USD27 juta, yang digunakan untuk pembangunan jalan angkut TMU ke IM, coal processing plant baru di IM, conveyor improvement, underpass di ABN dan eksplorasi serta pembebasan lahan.
(rna)