Industri hilir Kakao di Polman diidentifikasi
A
A
A
Sindonews.com - Industri hilir Kakao di Kabupaten Polewali Mandar (Polman), Sulawesi Barat (Sulbar), diidentifikasi Kementerian Perindustrian Republik Indonesia. Hal tersebut dilakukan dalam rangka peningkatan kualitas dan produksi kakao.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Dipsperindag) Polman, Syarifuddin menuturkan, setelah identifikasi ini, pemerintah akan memfasilitasi daerah dalam meningkatkaqn Sumber Daya Manusia (SDM) pengelola kakao melalui kefiatan-kegiatan pelatihan dan pengawasan dalam pengelolaan kakao.
Selain itu, pemerintah pusat juga akan memberikan mesin-mesin pengelolaan yang dibutuhkan dalam meneliti hilir kakao, termasuk dalam melakukan pemasaran seperti kegiatan pameran.
“Nanti pameran ini akan dilakukan dengan bekerja sama dengan Balai Besar Industri hasil-hasil perkebunan Makassar,” ujar Syarifuddin di Polman, Senin (18/2/2013).
Sebagai daerah yang ditetapkan sebagai pusat pengembangan kakao di Provinsi Sulbar, kata Syarifuddin, hal tersebut sangat penting sebagai penunjang pelaksanaan pengelolaan dan pengembangan industri kakao.
Terkait dengan jumlah anggaran untuk menunjang kebutuhan industri kakao tersebut, Syarifuddin mengaku belum mengetahuinya. Sebab, hingga saat ini, semua hal yang berkaitan dengan kebutuhan untuk industri kakao akan difasilitasi oleh Kementrian Perindustrian.
Sebelumnya, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Polman, Kallang Marzuki menyampaikan, dalam mengembangkan industri pengolahan kakao tersebut, tentunya akan menghasilkan berbagai jenis bahan baku cokelat setengah jadi.
Kemudian, dari hasil tersebut, bisa mendukung beberapa sektor usaha lain seperti usaha cokelat, roti, serta berbagai jenis usaha yang menggunakan bahan dasar cokelat.
“Bahan-bahan baku ini juga sudah siap untuk didistribusikan kebeberapa pasar nasional yang siap memasok bahan baku pembuatan cokelat,” jelas Kallang.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Dipsperindag) Polman, Syarifuddin menuturkan, setelah identifikasi ini, pemerintah akan memfasilitasi daerah dalam meningkatkaqn Sumber Daya Manusia (SDM) pengelola kakao melalui kefiatan-kegiatan pelatihan dan pengawasan dalam pengelolaan kakao.
Selain itu, pemerintah pusat juga akan memberikan mesin-mesin pengelolaan yang dibutuhkan dalam meneliti hilir kakao, termasuk dalam melakukan pemasaran seperti kegiatan pameran.
“Nanti pameran ini akan dilakukan dengan bekerja sama dengan Balai Besar Industri hasil-hasil perkebunan Makassar,” ujar Syarifuddin di Polman, Senin (18/2/2013).
Sebagai daerah yang ditetapkan sebagai pusat pengembangan kakao di Provinsi Sulbar, kata Syarifuddin, hal tersebut sangat penting sebagai penunjang pelaksanaan pengelolaan dan pengembangan industri kakao.
Terkait dengan jumlah anggaran untuk menunjang kebutuhan industri kakao tersebut, Syarifuddin mengaku belum mengetahuinya. Sebab, hingga saat ini, semua hal yang berkaitan dengan kebutuhan untuk industri kakao akan difasilitasi oleh Kementrian Perindustrian.
Sebelumnya, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Polman, Kallang Marzuki menyampaikan, dalam mengembangkan industri pengolahan kakao tersebut, tentunya akan menghasilkan berbagai jenis bahan baku cokelat setengah jadi.
Kemudian, dari hasil tersebut, bisa mendukung beberapa sektor usaha lain seperti usaha cokelat, roti, serta berbagai jenis usaha yang menggunakan bahan dasar cokelat.
“Bahan-bahan baku ini juga sudah siap untuk didistribusikan kebeberapa pasar nasional yang siap memasok bahan baku pembuatan cokelat,” jelas Kallang.
(gpr)