PT Mars Target Dukung Peningkatan Kesejahteraan 9.000 Petani Kakao
loading...
A
A
A
MAKASSAR - PT Mars Symbioscience Indonesia meluncurkan program Advancing Cocoa Agroforestry Towards Income Value and Environmental Sustainability (ACTIVE) untuk meningkatkan penghidupan alias kesejahteraan petani kakao. Total ada 9.000 petani kakao yang menjadi sasaran dari program tersebut.
Lewat program tersebut, PT Mars berupaya mengatasi ketimpangan pendapatan dalam pertanian kakao . Perseroan mendapatkan dukungan dari USAID dan I4DI Indonesia. Adapun PT Mars Symbioscience Indonesia merupakan salah satu unit bisnis Mars Incorporated, pabrikan coklat yang telah beroperasi lebih dari 100 tahun.
Kolaborasi PT Mars bersama USAID dan I4DI Indonesia bertujuan untuk mempromosikan praktik agroforestri kakao sebagai upaya mitigasi dan adaptasi perubahan iklim, sekaligus meningkatkan mata pencaharian petani.
Mars, USAID, dan I4DI merancang program ACTIVE dengan tujuan memberi petani akses ke teknologi tepat guna, infrastruktur pasar, dan pembiayaan yang lebih baik.
Program ACTIVE dirancang berdasarkan bukti yang dikumpulkan oleh PT Mars dan I4DI selama periode enam tahun. Diharapkan dapat membekali petani dan keluarga mereka dengan model bisnis alternatif dan melaksanakan praktik yang menjanjikan untuk meningkatkan ketahanan terhadap iklim dan pendapatan rumah tangga.
“Melalui kemitraan dengan USAID dan I4DI, kami akan menguji dan mengidentifikasi pendekatan mana yang paling efektif untuk membantu petani mencapai pendapatan hidup yang berkelanjutan dan mewujudkan ekosistem kakao yang lebih beragam,” kata Fay Fay Choo, Mars Asia Cocoa Director, dalam keterangan persnya, Selasa (26/04/22).
“Tujuan kami adalah agar dapat menggunakan pembelajaran dalam program sebagai informasi dan cetak biru yang dapat ditingkatkan ke seluruh rantai pasokan untuk perubahan sistemik yang tahan lama,” sambung Fay Fay.
Dalam pelaksanannya, kata dia, program ACTIVE akan dilaksanakan melalui pengembangan kapasitas 9.000 petani kakao di Kabupaten Luwu Utara dan Luwu Timur, Provinsi Sulawesi Selatan, dan di Kabupaten Kolaka Utara, Provinsi Sulawesi Tenggara.
Untuk diketahui, ACTIVE akan bekerjasama dengan para peneliti, pelaku pasar (sektor swasta), asosiasi, pemerintah daerah, pelaksana program agroforestry, dan pemangku kepentingan kunci lainnya, baik di tingkat lokal maupun di tingkat nasional untuk menghasilkan dampak yang berkelanjutan.
Lembaga pemerintah yang akan terlibat dalam implementasi ACTIVE antara lain, Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Kementerian Pertanian, Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan, Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara, Pemerintah Daerah Kabupaten Luwu Timur, Pemerintah Daerah Kabupaten Luwu
Lewat program tersebut, PT Mars berupaya mengatasi ketimpangan pendapatan dalam pertanian kakao . Perseroan mendapatkan dukungan dari USAID dan I4DI Indonesia. Adapun PT Mars Symbioscience Indonesia merupakan salah satu unit bisnis Mars Incorporated, pabrikan coklat yang telah beroperasi lebih dari 100 tahun.
Kolaborasi PT Mars bersama USAID dan I4DI Indonesia bertujuan untuk mempromosikan praktik agroforestri kakao sebagai upaya mitigasi dan adaptasi perubahan iklim, sekaligus meningkatkan mata pencaharian petani.
Mars, USAID, dan I4DI merancang program ACTIVE dengan tujuan memberi petani akses ke teknologi tepat guna, infrastruktur pasar, dan pembiayaan yang lebih baik.
Program ACTIVE dirancang berdasarkan bukti yang dikumpulkan oleh PT Mars dan I4DI selama periode enam tahun. Diharapkan dapat membekali petani dan keluarga mereka dengan model bisnis alternatif dan melaksanakan praktik yang menjanjikan untuk meningkatkan ketahanan terhadap iklim dan pendapatan rumah tangga.
“Melalui kemitraan dengan USAID dan I4DI, kami akan menguji dan mengidentifikasi pendekatan mana yang paling efektif untuk membantu petani mencapai pendapatan hidup yang berkelanjutan dan mewujudkan ekosistem kakao yang lebih beragam,” kata Fay Fay Choo, Mars Asia Cocoa Director, dalam keterangan persnya, Selasa (26/04/22).
“Tujuan kami adalah agar dapat menggunakan pembelajaran dalam program sebagai informasi dan cetak biru yang dapat ditingkatkan ke seluruh rantai pasokan untuk perubahan sistemik yang tahan lama,” sambung Fay Fay.
Dalam pelaksanannya, kata dia, program ACTIVE akan dilaksanakan melalui pengembangan kapasitas 9.000 petani kakao di Kabupaten Luwu Utara dan Luwu Timur, Provinsi Sulawesi Selatan, dan di Kabupaten Kolaka Utara, Provinsi Sulawesi Tenggara.
Untuk diketahui, ACTIVE akan bekerjasama dengan para peneliti, pelaku pasar (sektor swasta), asosiasi, pemerintah daerah, pelaksana program agroforestry, dan pemangku kepentingan kunci lainnya, baik di tingkat lokal maupun di tingkat nasional untuk menghasilkan dampak yang berkelanjutan.
Lembaga pemerintah yang akan terlibat dalam implementasi ACTIVE antara lain, Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Kementerian Pertanian, Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan, Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara, Pemerintah Daerah Kabupaten Luwu Timur, Pemerintah Daerah Kabupaten Luwu
(tri)