RI-Australia sepakat kerja sama fiskal
A
A
A
Sindonews.com - Indonesia dan Australia menyepakati kerja sama dalam bidang kebijakan fiskal dan peningkatan kapasitas staf yang ditandai melalui penandatanganan nota kesepahaman pada sela Pertemuan Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral G20 di Moskow, Rusia.
"Disela pertemuan G20, Indonesia dan Australia menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) Between the Australian Treasury and Kementerian Keuangan Indonesia," ungkap Sekretaris I Pensosbud KBRI Moskow, Rusia, Lailal K. Yuniarti, Lailal K.Yuniarti, dilansir dari situs Sekretariat Kabinet, Senin (18/2/2013).
Nota kesepahaman tersebut ditandatangani Menteri Keuangan Agus Martowardojo dan Wakil Perdana Menteri sekaligus Menteri Keuangan Australia Wayne Swan, serta disaksikan Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh RI untuk Federasi Rusia merangkap Republik Belarus Djauhari Oratmangun.
Perjanjian itu berisikan kesepakatan untuk meningkatkan kerja sama berkesinambungan melalui penyelenggaraan dialog ekonomi secara periodik dan pertukaran program kegiatan serta pandangan di bidang fiskal, kerjasama ekonomi, ekonomi internasional, kebijakan perpajakan, keuangan dan perubahan iklim.
Selain itu, dalam sela pertemuan, Agus juga melakukan pertemuan bilateral terpisah dengan Staf Menteri Keuangan dalam bidang Hubungan Internasional AS Lael Brainard.
Pertemuan tersebut juga membahas agenda G20 terkait pembiayaan infrastruktur, regulasi sistem keuangan global serta kerjasama bilateral dalam bidang ekonomi dan keuangan.
Sementara, dalam pertemuan G20 yang berlangsung selama dua hari (15-16 Februari), Indonesia bersama Jerman terpilih secara aklamasi untuk menjadi ketua bersama grup studi pembiayaan untuk investasi jangka panjang.
Grup studi atau Study Group Financing for Investment (SG-FI) ini akan bekerjasama dengan Bank Dunia, OECD, IMF, FSB, PBB, UNCTAD dan beberapa organisasi internasional lainnya untuk menentukan arah pembahasan dan pembiayaan infrastruktur kedepan.
Indonesia dan Jerman akan melaporkan perkembangan grup studi pada berbagai forum pertemuan Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral, untuk kemudian menjadi dasar komitmen negara G20 yang dituangkan pada KTT kepala negara di St Petersburg, pada 5-6 September 2013.
"Disela pertemuan G20, Indonesia dan Australia menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) Between the Australian Treasury and Kementerian Keuangan Indonesia," ungkap Sekretaris I Pensosbud KBRI Moskow, Rusia, Lailal K. Yuniarti, Lailal K.Yuniarti, dilansir dari situs Sekretariat Kabinet, Senin (18/2/2013).
Nota kesepahaman tersebut ditandatangani Menteri Keuangan Agus Martowardojo dan Wakil Perdana Menteri sekaligus Menteri Keuangan Australia Wayne Swan, serta disaksikan Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh RI untuk Federasi Rusia merangkap Republik Belarus Djauhari Oratmangun.
Perjanjian itu berisikan kesepakatan untuk meningkatkan kerja sama berkesinambungan melalui penyelenggaraan dialog ekonomi secara periodik dan pertukaran program kegiatan serta pandangan di bidang fiskal, kerjasama ekonomi, ekonomi internasional, kebijakan perpajakan, keuangan dan perubahan iklim.
Selain itu, dalam sela pertemuan, Agus juga melakukan pertemuan bilateral terpisah dengan Staf Menteri Keuangan dalam bidang Hubungan Internasional AS Lael Brainard.
Pertemuan tersebut juga membahas agenda G20 terkait pembiayaan infrastruktur, regulasi sistem keuangan global serta kerjasama bilateral dalam bidang ekonomi dan keuangan.
Sementara, dalam pertemuan G20 yang berlangsung selama dua hari (15-16 Februari), Indonesia bersama Jerman terpilih secara aklamasi untuk menjadi ketua bersama grup studi pembiayaan untuk investasi jangka panjang.
Grup studi atau Study Group Financing for Investment (SG-FI) ini akan bekerjasama dengan Bank Dunia, OECD, IMF, FSB, PBB, UNCTAD dan beberapa organisasi internasional lainnya untuk menentukan arah pembahasan dan pembiayaan infrastruktur kedepan.
Indonesia dan Jerman akan melaporkan perkembangan grup studi pada berbagai forum pertemuan Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral, untuk kemudian menjadi dasar komitmen negara G20 yang dituangkan pada KTT kepala negara di St Petersburg, pada 5-6 September 2013.
(gpr)