IHSG diprediksi melemah terbatas
A
A
A
Sindonews.com - Seiring dengan hilangnya kekuatan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) setelah dipukul mundur oleh aksi porfit taking yang beberapa hari dikhawatir akan terjadi, tampaknya masih akan berpengaruh hingga perdagangan hari ini. Namun, diharapkan pelemahan yang terjadi hanya bersifat terbatas.
Pada perdagangan Rabu (20/2), Kepala Riset Trust Securities memperkirakan IHSG akan berada pada support 4.555-4.605 dan resistance 4.622-4.632.
Berpola menyerupai spinning di bawah upper bollinger bands (UBB). MACD mulai terbatas
kenaikannya dengan histogram positif yang memendek. RSI, William's %R, dan Stochastic mulai downreversal dari area overbought.
"Tenaga IHSG sepertinya sudah mulai kehabisan untuk tetap bertahan di zona hijau, namun nett buy asing masih menahan pelemahan yang terjadi," terang dia, Rabu (20/2/2013).
Meski IHSG masih berpotensi melanjutkan pelemahan, namun Reza berharap, pelemahan yang terjadi bersifat terbatas. "Adanya rilis data-data ekonomi global diharapkan dapat mengimbangi berkurangnya sentimen dari rilis kinerja emiten," simpul dia.
Pada perdagangan kemarin tampak jelas IHSG memang harus mengakhiri keingingannya untuk terus bergerak naik. Tampak bahwa IHSG pada perdagangan Selasa (19/2) berada di zona merah sepanjang sesi. Aksi profit taking yang terjadi menghalangi IHSG untuk bertahan di zona hijau.
Beberapa kali terbentuknya shooting star selalu dapat dilewati IHSG dengan baik, namun untuk kali ini sepertinya harus tertahan.
"Pergerakan IHSG yang menjauhi batas upper bollinger band menimbulkan asumsi IHSG akan mengetes level support selanjutnya," ujar Reza.
Sepanjang perdagangan, IHSG menyentuh level 4.618,70 (level tertingginya) di awal sesi 1 dan menyentuh level 4.581,52 (level terendahnya) jelang preclosing dan akhirnya berhasil bertengger di level 4.602,06.
Volume perdagangan dan nilai total transaksi meningkat karena adanya transaksi nego saham MPPA di harga Rp1.820, Rp1.844, dan Rp1.850. Investor asing mencatatkan nett buy dengan kenaikan nilai transaksi beli dan transaksi jual. Investor domestik mencatatkan nett sell.
Pergerakan nilai tukar rupiah berbalik negatif dengan tidak adanya keputusan G20 untuk menahan laju Yen yang melemah. Artinya, G20 akhirnya menyetujui pelemahan Yen tersebut dan tidak memandang pelemahan tersebut sebagai ancaman lagi.
Di sisi lain, IMF pun juga tidak terlalu mengkhawatirkan kondisi pelemahan yen dengan mengatakan isu currency war terlalu berlebihan.
Pelemahan rupiah juga dipicu pidato Presiden ECB, Mario Draghi, yang mengatakan masih adanya kemungkinan risiko dalam pemulihan ekonomi Eropa. Hasil pertemuan bank sentral Australia dan Jepang yang akan melanjutkan kebijakan moneter longgar mempengaruhi pergerakan mata uang Asia termasuk Rupiah.
Bursa saham Asia variatif cenderung melemah setelah saham-saham pengembang dan sumber daya mengalami pelemahan.
Pelemahan ini seiring dengan langkah pemerintah yang memperkenalkan kebijakan untuk pembatasan properti sebelum atau sesudah Kongres Tahunan fraksi National People. ASX menguat setelah BoA mengumumkan rencana pelonggaran ekonominnya.
Pada perdagangan Rabu (20/2), Kepala Riset Trust Securities memperkirakan IHSG akan berada pada support 4.555-4.605 dan resistance 4.622-4.632.
Berpola menyerupai spinning di bawah upper bollinger bands (UBB). MACD mulai terbatas
kenaikannya dengan histogram positif yang memendek. RSI, William's %R, dan Stochastic mulai downreversal dari area overbought.
"Tenaga IHSG sepertinya sudah mulai kehabisan untuk tetap bertahan di zona hijau, namun nett buy asing masih menahan pelemahan yang terjadi," terang dia, Rabu (20/2/2013).
Meski IHSG masih berpotensi melanjutkan pelemahan, namun Reza berharap, pelemahan yang terjadi bersifat terbatas. "Adanya rilis data-data ekonomi global diharapkan dapat mengimbangi berkurangnya sentimen dari rilis kinerja emiten," simpul dia.
Pada perdagangan kemarin tampak jelas IHSG memang harus mengakhiri keingingannya untuk terus bergerak naik. Tampak bahwa IHSG pada perdagangan Selasa (19/2) berada di zona merah sepanjang sesi. Aksi profit taking yang terjadi menghalangi IHSG untuk bertahan di zona hijau.
Beberapa kali terbentuknya shooting star selalu dapat dilewati IHSG dengan baik, namun untuk kali ini sepertinya harus tertahan.
"Pergerakan IHSG yang menjauhi batas upper bollinger band menimbulkan asumsi IHSG akan mengetes level support selanjutnya," ujar Reza.
Sepanjang perdagangan, IHSG menyentuh level 4.618,70 (level tertingginya) di awal sesi 1 dan menyentuh level 4.581,52 (level terendahnya) jelang preclosing dan akhirnya berhasil bertengger di level 4.602,06.
Volume perdagangan dan nilai total transaksi meningkat karena adanya transaksi nego saham MPPA di harga Rp1.820, Rp1.844, dan Rp1.850. Investor asing mencatatkan nett buy dengan kenaikan nilai transaksi beli dan transaksi jual. Investor domestik mencatatkan nett sell.
Pergerakan nilai tukar rupiah berbalik negatif dengan tidak adanya keputusan G20 untuk menahan laju Yen yang melemah. Artinya, G20 akhirnya menyetujui pelemahan Yen tersebut dan tidak memandang pelemahan tersebut sebagai ancaman lagi.
Di sisi lain, IMF pun juga tidak terlalu mengkhawatirkan kondisi pelemahan yen dengan mengatakan isu currency war terlalu berlebihan.
Pelemahan rupiah juga dipicu pidato Presiden ECB, Mario Draghi, yang mengatakan masih adanya kemungkinan risiko dalam pemulihan ekonomi Eropa. Hasil pertemuan bank sentral Australia dan Jepang yang akan melanjutkan kebijakan moneter longgar mempengaruhi pergerakan mata uang Asia termasuk Rupiah.
Bursa saham Asia variatif cenderung melemah setelah saham-saham pengembang dan sumber daya mengalami pelemahan.
Pelemahan ini seiring dengan langkah pemerintah yang memperkenalkan kebijakan untuk pembatasan properti sebelum atau sesudah Kongres Tahunan fraksi National People. ASX menguat setelah BoA mengumumkan rencana pelonggaran ekonominnya.
(rna)