Jero: Minyak kita kusut, gas lebih cerah

Rabu, 20 Februari 2013 - 11:29 WIB
Jero: Minyak kita kusut,...
Jero: Minyak kita kusut, gas lebih cerah
A A A
Sindonews.com - Untuk 2013, produksi gas bumi Indonesia ditargetkan mencapai 1,517 juta barel per hari, atau lebih besar jika dibandingkan minyak bumi yang direncanakan sebesar 900.000 barel per hari.

Gas bumi saat ini juga menjadi salah satu andalan pendapatan negara dari subsektor migas. Mulai 2013, pendapatan dari gas bumi masuk dalam APBN. Sebelumnya, hanya minyak bumi saja yang masuk dalam perhitungan APBN.

”Kalau hanya bicara lifting minyak (dalam APBN), kita kusut. Sekarang gas sudah masuk dalam perhitungan APBN, lebih cerah,” ujar Menteri ESDM Jero Wacik, dikutip dari situs resmi ESDM, Rabu (20/2/2013).

Saat ini, harga gas di pasar dunia sekitar USD12-18 per MMBTU. Dulu, ketika Indonesia pertama kali mengembangkan gas bumi, harga ekspornya hanya sekitar USD3 per MMBTU. ”Dulu gas diekspor murah. Istilahnya, masih untung ada yang beli,” imbuh Wacik.

Seiring perkembangan ekonomi Indonesia, dalam negeri membutuhkan banyak gas. Untuk memenuhinya, Pemerintah terus mengembangkan gas baik konvensional maupun non konvensional seperti gas metana batubara (CBM) dan shale gas.

Selain tetap mengekpor gas untuk memperoleh pendapatan negara, sebagian produksi gas dialokasikan untuk domestik. Komposisi produksi gas untuk domestik tahun 2012, sebagaimana dipaparkan Menteri ESDM Jero Wacik pada Raker dengan Komisi VII DPR, Senin 18 Februari 2013, mencapai 45,4 persen, ekspor 46,2 persen dan losses 8,6 persen.

Untuk domestik, gas dimanfaatkan bagi pabrik pupuk, kilang, petrokimia, kondensasi, LPG, PGN, PLN, Krakatau Steel, gas kota, industri lain, LNG domestik dan pemakaian sendiri.

Sejumlah proyek pengembangan gas bumi yang terus didukung Pemerintah, antara lain Natuna D Alpha yang potensinya sekitar 46 TCF, Tangguh Train 3 8,09 TCF, Donggi Senoro 2,8 TCF dan Masela 9,18 TCF.
(gpr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8682 seconds (0.1#10.140)