Ini alasan Swiss undang RI ke pameran MUBA
A
A
A
Sindonews.com - Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional, Gusmardi Bustami mengungkapkan, ada beberapa alasan penunjukkan Indonesia sebagai guest country dalam pameran Mustermesse Basel (MUBA) 2013 di Basel, Swiss pada 22 Februari-3 Maret 2013 mendatang.
Alasan pertama, kata Gusmardi, adalah karena pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2012 lalu yang tergolong amat tinggi di tengah krisis global. Seperti diketahui, pertumbuhan ekonomi Indonesia 2012 mencapai 6,23 persen.
"Kenapa Indonesia? Indonesia sebagaimana diketahui merupakan emerging market yang ekonominya tumbuh sangat baik, kedua setelah China yang tumbuh sangat positif tahun lalu (2012)," ujar Gusmardi kepada wartawan di Kemendag, Jakarta, Rabu (20/2/2013).
Kedua, lanjut dia, karena Gross Domestic Product (GDP) Indonesia yang amat besar. Bahkan, lebih dari setengah GDP di wilayah Asia Tenggara berasal dari Indonesia.
"Ekonomi Indonesia, GDP Indonesia tumbuh USD1,1 triliun. Di ASEAN, Indonesia yang terbesar dan mempunyai saham penciptaan lebih dr 50 persen GDP ASEAN," ucapnya.
Ketiga, Indonesia memiliki banyak objek wisata yang menarik bagi turis asal Eropa. Ini juga menjadi salah satu pertimbangan Swiss. "Dari segi pariwisata, Indonesia juga menawarkan banyak destination. Ini satu hal yang dilihat oleh penyelenggara bahwa Indonesia punya keunikan lebih dari negara lainnya," imbuh Gusmardi.
Keempat, sambungnya, Indonesia dianggap sebagai salah satu tujuan investasi yang paling seksi saat ini. Hal ini terlihat dari nilai investasi asing sebesar USD20 miliar yang masuk ke Indonesia pada 2012 lalu. "Investasi asing masuk ke Indonesia tahun lalu cukup besar, USD20 miliar," pungkas dia.
Alasan pertama, kata Gusmardi, adalah karena pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2012 lalu yang tergolong amat tinggi di tengah krisis global. Seperti diketahui, pertumbuhan ekonomi Indonesia 2012 mencapai 6,23 persen.
"Kenapa Indonesia? Indonesia sebagaimana diketahui merupakan emerging market yang ekonominya tumbuh sangat baik, kedua setelah China yang tumbuh sangat positif tahun lalu (2012)," ujar Gusmardi kepada wartawan di Kemendag, Jakarta, Rabu (20/2/2013).
Kedua, lanjut dia, karena Gross Domestic Product (GDP) Indonesia yang amat besar. Bahkan, lebih dari setengah GDP di wilayah Asia Tenggara berasal dari Indonesia.
"Ekonomi Indonesia, GDP Indonesia tumbuh USD1,1 triliun. Di ASEAN, Indonesia yang terbesar dan mempunyai saham penciptaan lebih dr 50 persen GDP ASEAN," ucapnya.
Ketiga, Indonesia memiliki banyak objek wisata yang menarik bagi turis asal Eropa. Ini juga menjadi salah satu pertimbangan Swiss. "Dari segi pariwisata, Indonesia juga menawarkan banyak destination. Ini satu hal yang dilihat oleh penyelenggara bahwa Indonesia punya keunikan lebih dari negara lainnya," imbuh Gusmardi.
Keempat, sambungnya, Indonesia dianggap sebagai salah satu tujuan investasi yang paling seksi saat ini. Hal ini terlihat dari nilai investasi asing sebesar USD20 miliar yang masuk ke Indonesia pada 2012 lalu. "Investasi asing masuk ke Indonesia tahun lalu cukup besar, USD20 miliar," pungkas dia.
(gpr)