Kenaikan harga elpiji 12 kg direncanakan Maret 2013
A
A
A
Sindonews.com - Vice President Corporate Communication Pertamina, Ali Mundakir menerangkan, penyesuaian harga jual elpiji 12 kiligram (kg) yang tengah direncanakan perseroan dapat sesegera mungkin direalisasikan sekitar Maret 2013.
Atas penyesuaian harga tersebut, kata Ali, diharapkan dapat menekan kerugian yang diderita Pertamina, kendati kerugian masih akan dialami perseroan dalam memasarkan elpiji ukuran 12 kg.
"Kalau Maret bisa terwujud, bisa saving (hemat) Rp1,7 triliun. Tapi ini tentu akan tergerus lagi dengan jumlah konsumsi yang diperkirakan jadi 1,1 juta Metric ton (MT) dari yang sekarang sekitar 900 ribu MT," kata Ali di kantor pusat Pertamina, Rabu (20/2/2013).
Dalam kesempatan yang sama, Vice President LPG and Gas Products PT Pertamina, Gigih Wahyu Hari Irianto menerangkan, sejak 2005 hingga 2012 harga jual elpiji 2012 baru mengalami kenaikan sebanyak tiga kali.
Kenaikan tersebut, masing-masing terjadi pada Juli 2008, dari Rp4.250 per kg menjadi Rp5.250 per kg, kemudian pada Agustus 2009 naik lagi menjadi Rp5.750 per kg dan terakhir pada Oktober 2009 naik menjadi Rp5.850.
"Penyesuaian harga elpiji 2012 terakhir dilakukan pada Oktober 2009 sebesar Rp100 per kg atau RP1.200 per tabung," jelas Gigih menambahkan.
Berdasarkan data Pertamina, volume konsumsi elpiji 12 kg terus mengalami kenaikan tiap tahunnya. Pada 2012 lalu, volume penjualan mencapai 918.137 MT. Pada tahun 2011 volume penjualan elpiji 12 kg sebanyak 886.012 MT, 2010 sebanyak 850.383 MT, 2009 sebanyak 916.480 MT, dan 2008 sebanyak 1.056.820 MT.
Gigih mengaku, kenaikan harga ini tidak akan sampai menimbulkan gejolak, karena dampak yang dirasakan masyarakat atas kenaikan ini tidak akan terlalu signifikan.
Atas penyesuaian harga tersebut, kata Ali, diharapkan dapat menekan kerugian yang diderita Pertamina, kendati kerugian masih akan dialami perseroan dalam memasarkan elpiji ukuran 12 kg.
"Kalau Maret bisa terwujud, bisa saving (hemat) Rp1,7 triliun. Tapi ini tentu akan tergerus lagi dengan jumlah konsumsi yang diperkirakan jadi 1,1 juta Metric ton (MT) dari yang sekarang sekitar 900 ribu MT," kata Ali di kantor pusat Pertamina, Rabu (20/2/2013).
Dalam kesempatan yang sama, Vice President LPG and Gas Products PT Pertamina, Gigih Wahyu Hari Irianto menerangkan, sejak 2005 hingga 2012 harga jual elpiji 2012 baru mengalami kenaikan sebanyak tiga kali.
Kenaikan tersebut, masing-masing terjadi pada Juli 2008, dari Rp4.250 per kg menjadi Rp5.250 per kg, kemudian pada Agustus 2009 naik lagi menjadi Rp5.750 per kg dan terakhir pada Oktober 2009 naik menjadi Rp5.850.
"Penyesuaian harga elpiji 2012 terakhir dilakukan pada Oktober 2009 sebesar Rp100 per kg atau RP1.200 per tabung," jelas Gigih menambahkan.
Berdasarkan data Pertamina, volume konsumsi elpiji 12 kg terus mengalami kenaikan tiap tahunnya. Pada 2012 lalu, volume penjualan mencapai 918.137 MT. Pada tahun 2011 volume penjualan elpiji 12 kg sebanyak 886.012 MT, 2010 sebanyak 850.383 MT, 2009 sebanyak 916.480 MT, dan 2008 sebanyak 1.056.820 MT.
Gigih mengaku, kenaikan harga ini tidak akan sampai menimbulkan gejolak, karena dampak yang dirasakan masyarakat atas kenaikan ini tidak akan terlalu signifikan.
(gpr)