Harga bawang putih susah kembali normal
A
A
A
Sindonews.com - Selain menyentuh harga tertingginya hingga Rp30 ribu per kilogram (kg), ada fenomena menarik pada kenaikan harga bawang putih yang terjadi di pasar Indonesia.
Berbeda dengan komoditi pertanian lain yang kenaikannya hanya terjadi pada waktu tertentu. Namun, kenaikan harga bawang putih ini diperkirakan tidak akan kembali normal.
"Biasanya kan kalo barang itu musiman, jadi waktu tertentu aja naiknya, kalo sudah lewat balik normal lagi. Tapi kalau bawang putih enggak balik lagi," kata seorang pedagang di Pasar Blok A, Samsul Arifin kepada Sindonews, Kamis (21/2/2013).
Menurut dia, belum pernah terjadi penurunan harga pada bawang putih setelah menembus harga tertingginya, kendati faktor pendorong kenaikan harga bawang putih telah mereda.
"Jadi dulu dari mulai Rp5 ribu, terus naik Rp15 ribu samape sekarang Rp30 ribu, harganya enggak balik lagi, yang ada terus naik," ujarnya.
Hal ini tentu berbanding terbalik dengan harga-haraga komoditi pertanian lainnya. Komidi selain bawang putih akan kembali normal jika faktor penyebab kenaikan harganya mereda.
"Misalnya cabai rawit mahal karena belum panen. Semua juga begitu. Nah, kalau sudah penen harganya turun dan normal lagi. Tapi kalau bawang putih itu naik tapi enggak turun-turun lagi," tutur Samsul.
Berbeda dengan komoditi pertanian lain yang kenaikannya hanya terjadi pada waktu tertentu. Namun, kenaikan harga bawang putih ini diperkirakan tidak akan kembali normal.
"Biasanya kan kalo barang itu musiman, jadi waktu tertentu aja naiknya, kalo sudah lewat balik normal lagi. Tapi kalau bawang putih enggak balik lagi," kata seorang pedagang di Pasar Blok A, Samsul Arifin kepada Sindonews, Kamis (21/2/2013).
Menurut dia, belum pernah terjadi penurunan harga pada bawang putih setelah menembus harga tertingginya, kendati faktor pendorong kenaikan harga bawang putih telah mereda.
"Jadi dulu dari mulai Rp5 ribu, terus naik Rp15 ribu samape sekarang Rp30 ribu, harganya enggak balik lagi, yang ada terus naik," ujarnya.
Hal ini tentu berbanding terbalik dengan harga-haraga komoditi pertanian lainnya. Komidi selain bawang putih akan kembali normal jika faktor penyebab kenaikan harganya mereda.
"Misalnya cabai rawit mahal karena belum panen. Semua juga begitu. Nah, kalau sudah penen harganya turun dan normal lagi. Tapi kalau bawang putih itu naik tapi enggak turun-turun lagi," tutur Samsul.
(izz)