Swiss lirik tas plastik Ecoplas asal Indonesia
Swiss lirik tas plastik Ecoplas asal Indonesia
A
A
A
Sindonews.com - Dalam Pameran MUBA 2013 di Basel, Swiss yang berlangsung sejak 22 Februari hingga 3 Maret 2013 mendatang, salah satu peserta dari Indonesia, yaitu PT Tirta Marta, perusahaan yang memproduksi produk ramah lingkungan (terbuat dari bahan baku tapioka/singkong) mendapat respon positif dari pengunjung pameran.
Produk yang dikenal dengan nama Ecoplas ini dapat dipakai berulang-ulang (reusable) dan dapat hancur dalam enam minggu di dalam tanah (tergantung aktivitas micro-organism dalam tanah). Aplikasi dari produk tersebut bermacam-macam, antara lain doggie waste bag (kantong untuk kotoran anjing) dan reusable bag.
PT Tirta Marta mendapatkan distributor potensial yang melirik Ecoplas untuk pasar Madagaskar, Jerman dan Swiss karena potensi pasar bio degradable plastik ini masih sangat menarik, dan masyarakat Eropa saat ini sudah mulai concern terhadap produk ramah lingkungan.
Selain itu, Ecoplas juga sudah mendapatkan sertifikasi Fair For Life dari IMO yang berbasis di Swiss.
“Ini menambah rasa kepercayaan terhadap produk Indonesia, dimana Ecoplas selain ramah lingkungan juga berdampak sosial karena pada setiap 200 ton Ecoplas, dapat memperkerjakan 2.000 petani singkong dan industri rumahan,” kata Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional Gusmardi Bustami dalam rilisnya di Jakarta, Kamis (28/2/2013).
Selain produk Ecoplas, beberapa produk yang juga mendapatkan respon positif dari pembeli Swiss dan Jerman antara lain furnitur outdoor, topi koki, cotton hat, cake case, tenun lurik, kerajinan tangan dan perhiasan.
Produk yang dikenal dengan nama Ecoplas ini dapat dipakai berulang-ulang (reusable) dan dapat hancur dalam enam minggu di dalam tanah (tergantung aktivitas micro-organism dalam tanah). Aplikasi dari produk tersebut bermacam-macam, antara lain doggie waste bag (kantong untuk kotoran anjing) dan reusable bag.
PT Tirta Marta mendapatkan distributor potensial yang melirik Ecoplas untuk pasar Madagaskar, Jerman dan Swiss karena potensi pasar bio degradable plastik ini masih sangat menarik, dan masyarakat Eropa saat ini sudah mulai concern terhadap produk ramah lingkungan.
Selain itu, Ecoplas juga sudah mendapatkan sertifikasi Fair For Life dari IMO yang berbasis di Swiss.
“Ini menambah rasa kepercayaan terhadap produk Indonesia, dimana Ecoplas selain ramah lingkungan juga berdampak sosial karena pada setiap 200 ton Ecoplas, dapat memperkerjakan 2.000 petani singkong dan industri rumahan,” kata Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional Gusmardi Bustami dalam rilisnya di Jakarta, Kamis (28/2/2013).
Selain produk Ecoplas, beberapa produk yang juga mendapatkan respon positif dari pembeli Swiss dan Jerman antara lain furnitur outdoor, topi koki, cotton hat, cake case, tenun lurik, kerajinan tangan dan perhiasan.
(rna)
Explore More