PGN mulai tahapan keel laying FSRU Lampung
A
A
A
Sindonews.com - PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) mulai melakukan tahapan pembangunan bagian dasar kapal (keel laying) Floating Storage Regasification Unit (FSRU) di galangan kapal Hyundai Heavy Industry di Ulsan, Korea Selatan.
Direktur Utama PGN, Hendi Prio Santoso mengatakan, dengan dimulainya keel laying tersebut, pembangunan FSRU di Lampung diharapkan bisa rampung sesuai dengan jadwal, yakni pada pertengahan 2014. Dengan begitu, pasokan gas untuk industri, komersial dan rumah tangga di Lampung dan Jawa Barat terus meningkat.
Tahapan keel laying merupakan proses lanjutan dari pengerjaan steel cutting atau pemotongan lembaran baja yang sudah dilakukan sebelumnya. Setelah tahapan keel laying selesai, proses pengerjaan FSRU akan berlanjut ke pembangunan mooring system, lalu off-take station (OTS), dan onshore receiving facilities (ORF). Kemudian akan dibangun pipeline system sepanjang 21 kilometer (km) dari Labuhan Maringgai Lampung ke lokasi FSRU.
"PGN berkomitmen terus membangun infrastrutur gas agar pemanfaatan gas secara nasional bertambah besar. Apalagi penggunaan gas bagi industri lebih efisien dan memberikan nilai tambah maksimal bagi perekonomian nasional," kata Hendi dalam keterangan tertulisnya, Kamis (28/2/2013).
Proyek FSRU Lampung berkapasitas 240 MMSCFD dengan nilai investasi USD250-300 juta. Untuk infrastruktur gas di Lampung, perseroan menggandeng Hoegh LNG Ltd dari Norwegia dan PT Rekayasa Industri.
Selain menyelesaikan FSRU Lampung, perseroan juga dalam proses menyelesaikan proyek distribusi Lampung sepanjang 88 km dan infrastruktur distribusi lainnya dalam rangka mempersiapkan penyerapan pasokan gas bumi domestik dan proyek FSRU lain.
Direktur Utama PGN, Hendi Prio Santoso mengatakan, dengan dimulainya keel laying tersebut, pembangunan FSRU di Lampung diharapkan bisa rampung sesuai dengan jadwal, yakni pada pertengahan 2014. Dengan begitu, pasokan gas untuk industri, komersial dan rumah tangga di Lampung dan Jawa Barat terus meningkat.
Tahapan keel laying merupakan proses lanjutan dari pengerjaan steel cutting atau pemotongan lembaran baja yang sudah dilakukan sebelumnya. Setelah tahapan keel laying selesai, proses pengerjaan FSRU akan berlanjut ke pembangunan mooring system, lalu off-take station (OTS), dan onshore receiving facilities (ORF). Kemudian akan dibangun pipeline system sepanjang 21 kilometer (km) dari Labuhan Maringgai Lampung ke lokasi FSRU.
"PGN berkomitmen terus membangun infrastrutur gas agar pemanfaatan gas secara nasional bertambah besar. Apalagi penggunaan gas bagi industri lebih efisien dan memberikan nilai tambah maksimal bagi perekonomian nasional," kata Hendi dalam keterangan tertulisnya, Kamis (28/2/2013).
Proyek FSRU Lampung berkapasitas 240 MMSCFD dengan nilai investasi USD250-300 juta. Untuk infrastruktur gas di Lampung, perseroan menggandeng Hoegh LNG Ltd dari Norwegia dan PT Rekayasa Industri.
Selain menyelesaikan FSRU Lampung, perseroan juga dalam proses menyelesaikan proyek distribusi Lampung sepanjang 88 km dan infrastruktur distribusi lainnya dalam rangka mempersiapkan penyerapan pasokan gas bumi domestik dan proyek FSRU lain.
(rna)