OJK gandeng akademisi dan majelis taklim di Makassar

Kamis, 28 Februari 2013 - 13:47 WIB
OJK gandeng akademisi dan majelis taklim di Makassar
OJK gandeng akademisi dan majelis taklim di Makassar
A A A
Sindonews.com - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menggelar roadshow di seluruh Indonesia untuk mensosialisasikan tugas dan fungsi lembaga pengawas jasa keuangan ini. Khusus di Makassar, OJK mengandeng dua universitas yakni Universitas Hasanuddin (Unhas) dan Universitas Muslim Indonesia (UMI).

Selain Unhas dan UMI, OJK juga mengandeng kelompok majelis taklim, media lokal, asosiasi bisnis seperti Hipmi, Kadin, Apindo dan pemerintah daerah. Hal ini dilakukan OJK untuk berkolaborasi dalam meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap industri jasa keuangan pada umumnya dan produk jasa keuangan pada khususnya.

Direktur Komunikasi dan Hubungan Internasional OJK, Gonthor Ryantori Azis mengatakan, khusus di Makassar fokus sosialisasi tentang industri keuangan non bank syariah.

"Harapannya agar memberi pemahanan kepada masyarakat akan keutamaan produk keuangan syariah dan cara penanganannya jika terjadi masalah," kata dia di Makassar Kamis (28/02/2013).

OJK merupakan lembaga independen yang berfungsi menyelenggarakan sistem pengaturan dan pengawasan yang terintegrasi terhadap keseluruhan kegiatan di sektor jasa keuangan. Tugas utamanya yakni melakukan pengaturan dan pengawasan terhadap kegiatan jasa keuangan di sektor perbankan, sektor pasar modal, dan sektor Industri Keuangan Non Bank (IKNB).

"Hanya saja khusus untuk pengaturan dan pengawasan di sektor perbankan baru akan terealisasi pada Januari 2014, dimana kewenangan pengaturan dan pengawasan bank oleh Bank Indonesia akan resmi diambil alih OJK, saat ini kami hanya menangani sektor pasar modal dan IKNB," kata Gonthor.

Walau baru beroperasi Januari 2013, kata Gonthor aduan soal produk jasa keuangan telah banyak masuk ke OJK. Aduan terbanyak berasal dari IKNB khususnya asuransi. Hanya saja, Gonthor tidak menjelaskan secara rinci total aduan yang diterima dan di daerah mana saja jumlah aduan tertinggi di Indonesia.

Lanjutnya, OJK kedepannya akan berperan aktif untuk menjaga sistem keuangan agar tumbuh secara berkelanjutan dan stabil serta melindungi kepentingan konsumen dan masyarakat agar sektor jasa keuangan bisa terselenggara secara teratur, adil, transparan, dan akuntabel. "Dengan begitu masyarakat bisa tahu mana produk keuangan yang baik dan tidak," imbuhnya.

Untuk mewujudkan hal tersebut, kata Gonthor, memang tidak mudah dilakukan jika hanya terpusat di Jakarta. Oleh karena itu, pada 2014 OJK berencana membuka kantor wilayah di sejumlah daerah di Indonesia.

"Makassar menjadi prioritas utama kami, bahkan mungkin yang pertama akan dibuka, mengingat pertumbuhan ekonomi dan tingkat peningkatan produk jasa keuangan di daerah ini merupakan yang tertinggi di luar Pulau Jawa. Apalagi Kantor Wilayah Bank Indonesia juga ada di Makassar yang mencakup Sulawesi, Maluku dan Papua," kata dia.
(gpr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.8915 seconds (0.1#10.140)