Kemendag diminta perjelas usulan lelang daging sapi

Minggu, 03 Maret 2013 - 15:27 WIB
Kemendag diminta perjelas...
Kemendag diminta perjelas usulan lelang daging sapi
A A A
Sindonews.com - Komite Daging Sapi (KDS) Jakarta meminta Kementerian Perdagangan (Kemendag) untuk segera memperjelas usulan penggunaan mekanisme lelang dalam pengadaan impor daging sapi. Usulan mekanisme lalang tersebut dinilai masih sangat buram.

"Kami masih belum punya bayangan, kami belum paham (dengan mekanisme lelang impor daging sapi). Ini perlu kita bahas bersama," kata Ketua Umum KDS Jakarta Sarman Simanjorang kepada Sindonews di Jakarta, Minggu (3/3/2013).

Sarman menyebut jenis-jenis daging sapi mana saja yang akan dilelang sebagai hal pertama yang perlu dijelaskan. "Yang mau dilelang yang mana? Kan jenis daging sapi macam-macam, harganya juga beda-beda, ini perlu kita bahas," ujar dia.

Selain itu, persyaratan bagi perusahaan-perusahaan importir yang ingin mengikuti lelang juga belum jelas. Dirinya khawatir, persyaratan yang ditetapkan nantinya terlalu memberatkan perusahaan importir yang skala usahanya tidak terlalu besar.

"Kalau nanti harus punya gudang misalnya 1000 ton, kan terbatas (yang bisa mengikuti lelang). Kan ada (importir kecil) yang punya cuma 350 ton," ungkap Sarman.

Lebih lanjut, pria yang juga Wakil Ketua Umum Kadin DKI Jakarta ini berharap mekanisme lelang daging sapi bisa menciptakan transparansi tanpa merugikan para importir daging sapi kecil dan menengah. "Harus ada transparansi tapi juga tidak merugikan pihak-pihak lain," pungkasnya.

Seperti diketahui, Menteri Perdagangan Gita Wirjawan telah menyiapkan formulasi mekanisme lelang sebagai pengganti mekanisme tender untuk pengadaan impor daging sapi. Pihaknya meyakini sistem lelang ini akan membuat harga daging sapi menjadi lebih rendah dan lebih stabil.

"Terkait dengan daging, tadi kami mengusulkan agar dipertimbangkan dilakukannya sistem lelang agar jauh lebih transparan dan bisa menjamin harga yang mungkin bisa lebih murah," kata Gita baru-baru ini.
(gpr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.9445 seconds (0.1#10.140)