IHSG berpotensi menguat
IHSG berpotensi menguat
A
A
A
Sindonews.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini di lantai Bursa Efek Indonesia (BEI) masih berpotensi melanjutkan reli yang terjadi pada perdagangan akhir pekan lalu.
"Pada perdagangan hari ini (4/3), IHSG diperkirakan masih akan mengalami kenaikan. Hal ini terlihat dari indikator MACD dan moving average yang menghasilkan sinyal bullish," kata Head of Research PT e-Trading Securities, Betrand Raynaldi, Senin (4/3/3013).
Dia memperdiksi, IHSG akan bergerak di kisaran 4.750-4.850 dengan saham-saham yang dapat diperhatikan, antara lain GGRM, INTP, dan ISAT.
Sementara pada perdagangan Jumat (1/3) Indeks Dow Jones ditutup naik 35,17 poin (+0,25 persen) ke 14.089,66 setelah rilis data ISM Manufacturing Amerika Serikat yang lebih baik dari ekspektasi. Minyak light sweet diperdagangkan di level USD91 per barel di New York ditengah rilis data Manufacturing China yang lebih rendah dari perkiraan dan terkontraksinya Manufacturing Eropa.
IHSG Jumat (1/3) ditutup naik naik 15,82 poin (+0,33 persen) ke 4.811,61 dengan asing tercatat melakukan net buy di pasar reguler sebesar Rp851 miliar dengan saham yang paling banyak dibeli, antara lain ASII, BBNI, INTP, SMGR, dan TLKM.
Mata uang rupiah terdepresiasi ke 9.682 per USD. Secara teknikal kenaikan IHSG menghasilkan level all time high yang baru dan berhasil breakout dari level psikologis 4.800.
"Pada perdagangan hari ini (4/3), IHSG diperkirakan masih akan mengalami kenaikan. Hal ini terlihat dari indikator MACD dan moving average yang menghasilkan sinyal bullish," kata Head of Research PT e-Trading Securities, Betrand Raynaldi, Senin (4/3/3013).
Dia memperdiksi, IHSG akan bergerak di kisaran 4.750-4.850 dengan saham-saham yang dapat diperhatikan, antara lain GGRM, INTP, dan ISAT.
Sementara pada perdagangan Jumat (1/3) Indeks Dow Jones ditutup naik 35,17 poin (+0,25 persen) ke 14.089,66 setelah rilis data ISM Manufacturing Amerika Serikat yang lebih baik dari ekspektasi. Minyak light sweet diperdagangkan di level USD91 per barel di New York ditengah rilis data Manufacturing China yang lebih rendah dari perkiraan dan terkontraksinya Manufacturing Eropa.
IHSG Jumat (1/3) ditutup naik naik 15,82 poin (+0,33 persen) ke 4.811,61 dengan asing tercatat melakukan net buy di pasar reguler sebesar Rp851 miliar dengan saham yang paling banyak dibeli, antara lain ASII, BBNI, INTP, SMGR, dan TLKM.
Mata uang rupiah terdepresiasi ke 9.682 per USD. Secara teknikal kenaikan IHSG menghasilkan level all time high yang baru dan berhasil breakout dari level psikologis 4.800.
(rna)
Explore More