Bentuk PT baru, pedagang Pasar Turi dirugikan
A
A
A
Sindonews.com - Wakil ketua Himpunan Pedagang Pasar (HPP) Turi, Surabaya, H Rasyid mengatakan, jika investor yang akan membangun Pasar Turi, Surabaya membentuk perseroan terbatas (PT) akan merugikan para pedagang.
Menurutnya, pembentukan PT membuat semua kebijakan berubah. "Tentunya yang dirugikan adalah pedagang karena pembangunan Pasar Turi tak kunjung selesai," katanya ketika ditemui di sela-sela dialog pedagang-investor Pasar Turi di Hotel Mercure, Senin (4/3/2013).
Dia mengatakan, adanya perpecahan antar investor Pasar Turi yang tergabung dalam PT GMI memengaruhi perubahan kebijakan seperti lay out, desian, TPS dan lainnya. "Kondisi itu tentunya tak menguntungkan bagi pedagang," ujarnya.
Salah satu pedagang di Pasar Turi, H Abdul Syukur malah mengatakan, pembentukan PT baru merupakan pengkhianatan yang dilakukan investor. "Kalau ada PT baru, nanti ada pengkhianatan baru yang dilakukan investor. Sesama investor saja saling membohongi. Apalagi, berhadapan dengan pedagang yang tak tahu apa-apa. Jadi bisa-bisa tiap saat kami dibohongi," katanya.
Dirut PT Gala Bumi Perkasa (GMP), Henry J Gunawan menanggapi hal itu dengan emosi. Dia berkali-kali meluncurkan kata kasar dengan nada keras pada pedagang yang menilai investor sering melakukan pengkhianatan.
Bahkan, suasana dialog semakin tak kondusif ketika pedagang juga ikut terprovokasi. Berkali-kali suara sumbang menghujat investor meluncur deras ketika Henry berkata keras.
"Siapa pengkhianat? Anda dibayar siapa? Kami ini sudah melakukan yang terbaik untuk pedagang," kata Henry.
Adanya PT baru tersebut, lanjut dia, merupakan kesepakatan bersama antara Junaidi Torino (Dirut PT CAI) dan Totok Lucida (Dirut PT LM). Henry mengatakan, PT GMI tidak ada status hukumnya, sedangkan yang memenangkan lelang awalnya PT Gala Bumi Perkasa (GBP), kemudian menggandeng dua investor lainnya.
"Semua PT GBP, jangan diutak-atik status hukumnya. Yang penting pedagang tidak dirugikan dalam hal ini," tegasnya.
Henry menjelaskan, investor memberikan berbagai alternatif yang menguntungkan bagi pedagang. Salah satunya tentang pintu masuk ke Pasar Turi Baru serta luasan parkir yang dipakai mobil dan kendaraan roda dua.
"Untuk TPS kami juga tak memaksakan diri. kalau pedagang merasa rugi, nanti silakan dihitung kerugian tiap hari kalau lahannya dipakai untuk pembangunan Pasar Turi Baru, jadi nanti ada ganti rugi yang diberikan," jelasnya.
Menurutnya, pembentukan PT membuat semua kebijakan berubah. "Tentunya yang dirugikan adalah pedagang karena pembangunan Pasar Turi tak kunjung selesai," katanya ketika ditemui di sela-sela dialog pedagang-investor Pasar Turi di Hotel Mercure, Senin (4/3/2013).
Dia mengatakan, adanya perpecahan antar investor Pasar Turi yang tergabung dalam PT GMI memengaruhi perubahan kebijakan seperti lay out, desian, TPS dan lainnya. "Kondisi itu tentunya tak menguntungkan bagi pedagang," ujarnya.
Salah satu pedagang di Pasar Turi, H Abdul Syukur malah mengatakan, pembentukan PT baru merupakan pengkhianatan yang dilakukan investor. "Kalau ada PT baru, nanti ada pengkhianatan baru yang dilakukan investor. Sesama investor saja saling membohongi. Apalagi, berhadapan dengan pedagang yang tak tahu apa-apa. Jadi bisa-bisa tiap saat kami dibohongi," katanya.
Dirut PT Gala Bumi Perkasa (GMP), Henry J Gunawan menanggapi hal itu dengan emosi. Dia berkali-kali meluncurkan kata kasar dengan nada keras pada pedagang yang menilai investor sering melakukan pengkhianatan.
Bahkan, suasana dialog semakin tak kondusif ketika pedagang juga ikut terprovokasi. Berkali-kali suara sumbang menghujat investor meluncur deras ketika Henry berkata keras.
"Siapa pengkhianat? Anda dibayar siapa? Kami ini sudah melakukan yang terbaik untuk pedagang," kata Henry.
Adanya PT baru tersebut, lanjut dia, merupakan kesepakatan bersama antara Junaidi Torino (Dirut PT CAI) dan Totok Lucida (Dirut PT LM). Henry mengatakan, PT GMI tidak ada status hukumnya, sedangkan yang memenangkan lelang awalnya PT Gala Bumi Perkasa (GBP), kemudian menggandeng dua investor lainnya.
"Semua PT GBP, jangan diutak-atik status hukumnya. Yang penting pedagang tidak dirugikan dalam hal ini," tegasnya.
Henry menjelaskan, investor memberikan berbagai alternatif yang menguntungkan bagi pedagang. Salah satunya tentang pintu masuk ke Pasar Turi Baru serta luasan parkir yang dipakai mobil dan kendaraan roda dua.
"Untuk TPS kami juga tak memaksakan diri. kalau pedagang merasa rugi, nanti silakan dihitung kerugian tiap hari kalau lahannya dipakai untuk pembangunan Pasar Turi Baru, jadi nanti ada ganti rugi yang diberikan," jelasnya.
(izz)