Kadin ajak PT dan pemerintah kembangkan UKM
Kadin ajak PT dan pemerintah kembangkan UKM
A
A
A
Sindonews.com - Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) menilai, persaingan usaha di kalangan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) dengan usaha berskala besar dalam dunia usaha merupakan masalah klasik.
Meski demikian, Wakil Ketua Kadin bidang UKM dan Koperasi, Erwin Aksa mengatakan, banyak UKM yang berpotensi untuk terus berkembang. "Terus terang beberapa bulan menjadi Wakil Ketua Kadin Bidang UKM dan Koperasi, waktu di Hipmi juga, saya lihat banyak UKM punya potensi," kata Erwin Aksa dalam diskusi Inovasi untuk Pemberdayaan Usaha Daerah di Menara Kadin, Jakarta, Selasa (5/3/2013).
Di tengah banyaknya potensi tersebut, masih ada beberapa kelemahan yang perlu ditanggulangi. Erwin mangatakan, Kadin dan pemerintah perlu bekerja sama dengan perguruan tinggi (PT) untuk menanggulangi kelemahan-kelemahan itu. "Kelemahan UKM itu ada pada permodalan, produktifitas, dan teknologi," ujarnya.
Soal produktivitas, Erwin memandang kalangan UKM masih memproduksi usahanya secara tradisional. Misalnya, usaha pengolahan tempe dan tahu yang masih sangat tradisional. "Produktivitas mengandalkan cara tradisonal, belum ke industri yang layak. Sehingga untuk maju agar bisa bersaing dengan perusahaan besar belum siap," tutur dia.
Dalam pandangan Erwin, saat ini telah bergulir berbagai inovasi yang dikeluarkan berbagai PT. Sebut saja Institut Pertanian Bogor (IPB) yang melakukan inovasi di bidang pangan, perikanan, peternakan, kehutanan, kesehatan, dan energi.
Inovasi tersebut harus terus didorong lebih luas agar dilaksanakan pengusaha kecil, khususnya industri makanan dan pertanian.
"Karena itu, yang paling penting inovasi perguruan tinggi memasukannnya ke UKM, sehingga bisa menjadi industri. Inovasi selama ini hanya pajangan dan pameran," jelasnya.
Namun, masih ada kendala untuk melaksanakan hal tersebut, yaitu mengubah pola pikir, permodalan, dan skill. Erwin merasa yakin pemerintah melakukan hal yang sama dengan Kadin untuk memajukan UKM ini. "Kita cari provinsi yang siap melaksankan file projek ini," pungkasnya.
Meski demikian, Wakil Ketua Kadin bidang UKM dan Koperasi, Erwin Aksa mengatakan, banyak UKM yang berpotensi untuk terus berkembang. "Terus terang beberapa bulan menjadi Wakil Ketua Kadin Bidang UKM dan Koperasi, waktu di Hipmi juga, saya lihat banyak UKM punya potensi," kata Erwin Aksa dalam diskusi Inovasi untuk Pemberdayaan Usaha Daerah di Menara Kadin, Jakarta, Selasa (5/3/2013).
Di tengah banyaknya potensi tersebut, masih ada beberapa kelemahan yang perlu ditanggulangi. Erwin mangatakan, Kadin dan pemerintah perlu bekerja sama dengan perguruan tinggi (PT) untuk menanggulangi kelemahan-kelemahan itu. "Kelemahan UKM itu ada pada permodalan, produktifitas, dan teknologi," ujarnya.
Soal produktivitas, Erwin memandang kalangan UKM masih memproduksi usahanya secara tradisional. Misalnya, usaha pengolahan tempe dan tahu yang masih sangat tradisional. "Produktivitas mengandalkan cara tradisonal, belum ke industri yang layak. Sehingga untuk maju agar bisa bersaing dengan perusahaan besar belum siap," tutur dia.
Dalam pandangan Erwin, saat ini telah bergulir berbagai inovasi yang dikeluarkan berbagai PT. Sebut saja Institut Pertanian Bogor (IPB) yang melakukan inovasi di bidang pangan, perikanan, peternakan, kehutanan, kesehatan, dan energi.
Inovasi tersebut harus terus didorong lebih luas agar dilaksanakan pengusaha kecil, khususnya industri makanan dan pertanian.
"Karena itu, yang paling penting inovasi perguruan tinggi memasukannnya ke UKM, sehingga bisa menjadi industri. Inovasi selama ini hanya pajangan dan pameran," jelasnya.
Namun, masih ada kendala untuk melaksanakan hal tersebut, yaitu mengubah pola pikir, permodalan, dan skill. Erwin merasa yakin pemerintah melakukan hal yang sama dengan Kadin untuk memajukan UKM ini. "Kita cari provinsi yang siap melaksankan file projek ini," pungkasnya.
(izz)
Explore More