Kadin: Jakarta miskin souvenir khas kebanggaan
Kadin: Jakarta miskin souvenir khas kebanggaan
A
A
A
Sindonews.com - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) DKI Jakarta menilai, Provinsi DKI Jakarta tidak punya souvenir yang bisa menjadi ciri khas untuk dibanggakan. Jika turis datang ke Jakarta, sulit untuk mendapatkan souvernir khas Jakarta.
"Kalau turis datang dari luar ke Jakarta, enggak ada yang mau dibanggakan," kata Wakil Ketua Umum Kadin DKI Jakarta, Sarman Simanjorang dalam diskusi Inovasi untuk Pemberdayaan Usaha Daerah di Menara Kadin, Jakarta, Selasa (5/3/2013).
Sarman menyebut Yogyakarta sebagai provinsi yang patut dicontoh dalam hal memproduksi souvenir khas kotanya. Di kota yang sempat menjadi ibukota Indonesia tersebut, terdapat berbagai souvenir khas seperti batik, kaos, kerajinan tangan, dan sebagainya. "Kaos kek, apa kek. Kalau Yogyakarta kan begitu. Jakarta ini memang belum ada (souvenir khas)," ujarnya.
Karena itu, pihaknya meminta pemerintah untuk memberdayakan usaha kecil dan menengah (UKM) di Jakarta, khususnya yang bergerak di bidang industri kreatif, untuk mengembangkan ciri khas kota Jakarta.
Menurut pria yang juga Ketua Umum HIPPI DKI Jakarta ini, selama ini pemerintah hanya sibuk membuat berbagai pergelaran UKM tanpa keseriusan mengembangkan UKM.
"Yang jelas Kementerian UKM mengadakan suatu acara, ada gerakan, ya kita sih mendukung saja, tapi jangan cuma jadi seremonial. Dikumpulin 10 ribu di Senayan tapi setelah itu sudah, pulang lagi," pungkas Sarman.
"Kalau turis datang dari luar ke Jakarta, enggak ada yang mau dibanggakan," kata Wakil Ketua Umum Kadin DKI Jakarta, Sarman Simanjorang dalam diskusi Inovasi untuk Pemberdayaan Usaha Daerah di Menara Kadin, Jakarta, Selasa (5/3/2013).
Sarman menyebut Yogyakarta sebagai provinsi yang patut dicontoh dalam hal memproduksi souvenir khas kotanya. Di kota yang sempat menjadi ibukota Indonesia tersebut, terdapat berbagai souvenir khas seperti batik, kaos, kerajinan tangan, dan sebagainya. "Kaos kek, apa kek. Kalau Yogyakarta kan begitu. Jakarta ini memang belum ada (souvenir khas)," ujarnya.
Karena itu, pihaknya meminta pemerintah untuk memberdayakan usaha kecil dan menengah (UKM) di Jakarta, khususnya yang bergerak di bidang industri kreatif, untuk mengembangkan ciri khas kota Jakarta.
Menurut pria yang juga Ketua Umum HIPPI DKI Jakarta ini, selama ini pemerintah hanya sibuk membuat berbagai pergelaran UKM tanpa keseriusan mengembangkan UKM.
"Yang jelas Kementerian UKM mengadakan suatu acara, ada gerakan, ya kita sih mendukung saja, tapi jangan cuma jadi seremonial. Dikumpulin 10 ribu di Senayan tapi setelah itu sudah, pulang lagi," pungkas Sarman.
(izz)
Explore More