IHSG berpotensi menguat terbatas
A
A
A
Sindonews.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini diperkirakan bergerak mixed dengan kecenderungan menguat terbatas.
"IHSG hari ini, kami proyeksikan akan bergerak mixed dengan kecenderungan menguat terbatas," kata analis PT Panin Sekuritas, Purwoko Sartono dalam keterangan di Jakarta, Rabu (6/3/2013).
Dia memperkirakan, IHSG pada hari ini akan bergerak pada level support 4.730. Sedangkan resistance akan berada pada level 4.787.
Sementara pada perdagangan kemarin, IHSG ditutup terkoreksi 9,76 poin atau 0,20 persen ke level 4.751,70. Pelemahan ini melanjutkan pelemahan yang terjadi pada hari sebelumnya.
Pada Senin (4/3/2013), IHSG ditutup merosot 50,15 poin atau 1,04 persen ke level 4.761,31 setelah mencatat rekor baru di 4.811,61 pada akhir pekan lalu.
Menurut dia, melemahnya IHSG pada penutupan sore ini ditengah menguatnya sebagian besar bursa regional Eropa dan Asia.
"Penguatan bursa regional terkait dengan spekulasi bahwa bank sentral di dunia akan menjaga momentum pemulihan ekonomi. Disisi lain pergerakan indeks global dibayangi oleh data industri jasa China tumbuh terendah semenjak September lalu," kata dia dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (5/3/2013).
Selain itu, Purwoko menambahkan, pemerintah China juga melakukan pengetatan kredit properti agar pasar properti di negara berjuluk Tirai Bambu tersebut tidak mengalami bubble dan overheating.
"IHSG hari ini, kami proyeksikan akan bergerak mixed dengan kecenderungan menguat terbatas," kata analis PT Panin Sekuritas, Purwoko Sartono dalam keterangan di Jakarta, Rabu (6/3/2013).
Dia memperkirakan, IHSG pada hari ini akan bergerak pada level support 4.730. Sedangkan resistance akan berada pada level 4.787.
Sementara pada perdagangan kemarin, IHSG ditutup terkoreksi 9,76 poin atau 0,20 persen ke level 4.751,70. Pelemahan ini melanjutkan pelemahan yang terjadi pada hari sebelumnya.
Pada Senin (4/3/2013), IHSG ditutup merosot 50,15 poin atau 1,04 persen ke level 4.761,31 setelah mencatat rekor baru di 4.811,61 pada akhir pekan lalu.
Menurut dia, melemahnya IHSG pada penutupan sore ini ditengah menguatnya sebagian besar bursa regional Eropa dan Asia.
"Penguatan bursa regional terkait dengan spekulasi bahwa bank sentral di dunia akan menjaga momentum pemulihan ekonomi. Disisi lain pergerakan indeks global dibayangi oleh data industri jasa China tumbuh terendah semenjak September lalu," kata dia dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (5/3/2013).
Selain itu, Purwoko menambahkan, pemerintah China juga melakukan pengetatan kredit properti agar pasar properti di negara berjuluk Tirai Bambu tersebut tidak mengalami bubble dan overheating.
(rna)