BUMN minta jatah impor sapi, ini tanggapan pengusaha

Rabu, 06 Maret 2013 - 17:53 WIB
BUMN minta jatah impor...
BUMN minta jatah impor sapi, ini tanggapan pengusaha
A A A
Sindonews.com - Sejumlah Badan Usaha Milik Negara (BUMN), yakni PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) dan PT Perkebunan Nusantara (PTPN) meminta pemerintah untuk memberikan jatah khusus kuota impor daging sapi. Bagaimana tanggapan para importir daging sapi?

Asosiasi Pengusaha Importir Daging Sapi (Aspidi) dengan nada kesal mempersilakan pemerintah untuk memberikan seluruh kuota impor daging sapi pada BUMN.

"Ya silakan saja, serahkan saja ke BUMN semua," kata Ketua Umum Aspidi Thomas Sembiring usai diskusi Carut Marut Impor dan Masa Depan Swasembada Daging di Grand Hyatt, Jakarta, Rabu (6/3/2013).

Thomas mengancam akan berhenti mengimpor daging sapi dan berpindah ke bidang usaha lain. "Kalau dipaksakan seperti itu, mau bikin apa? Ya paling importir tutup cari usaha lain," tegasnya.

Seperti diketahui, Menteri BUMN Dahlan Iskan meminta agar sejumlah BUMN seperti PT RNI dan PTPN diberi alokasi khusus impor daging sapi. Dahlan beralasan, impor daging sapi berpotensi memberikan keuntungan besar bagi BUMN.

Mantan Dirut PLN tersebut mengemukakan, laba hasil penjualan daging sapi impor akan digunakan untuk mengembangkan produksi sapi di dalam negeri, sehingga suatu saat Indonesia tidak perlu lagi mengimpor daging sapi.

Menanggapi hal ini, Kementerian Perdagangan (Kemendag) menyatakan akan memberikan alokasi impor sapi untuk sejumlah BUMN, seperti PT RNI dan PTPN.

Namun, BUMN hanya akan mendapat alokasi impor sapi untuk tujuan pembibitan dalam rangka meningkatkan produksi daging sapi di dalam negeri. Dalam pelaksanaannya nanti, BUMN tidak perlu melalui lelang untuk mengimpor bibit sapi.

"Ada (alokasi khusus). Yang akan dilelang hanya daging segar dan (sapi) bakalan. Pembibitan enggak," jelas Dirjen Perdagangan Luar Negeri Bachrul Chairi beberapa waktu lalu.
(rna)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8742 seconds (0.1#10.140)