Maret 2013, produksi shuttlecock lokal naik 100%
A
A
A
Sindonews.com - Produksi shuttlecock dalam negeri mengalami peningkatan pada Maret 2013, terutama di salah satu sentra produksi shuttlecock Desa Lawatan, Dukuhturi, Tegal, Jawa Tengah (Jateng).
Salah satu perajin shuttlecock di desa tersebut, Suratno mengatakan, naik turunnya produksi shuttlecock berkaitan dengan adanya even bulutangkis nasional maupun internasional, termasuk kejuaraan bulutangkis All England Superseries Premier di London, Inggris, pada 6-10 Maret 2013. Minat warga terhadap permainan bulutangkis jadi meningkat dibanding hari biasa.
"Kalau saat ada even atau kejuaraan bulutangkis nasional atau internasional dan ditayangkan di media massa. Produksi dan penjualan shuttlecock meningkat," katanya, di Tegal, Kamis (7/3/2013).
Menurutnya, peningkatan produksi bisa mencapai sekitar 1.000 slop per minggu. Tiap slop berisikan sekitar 12 buah shuttlecock. Jumlah tersebut meningkat 100 persen dibanding produksi hari biasa yang hanya 500 slop.
Dia memperkirakan akan terjadi peningkatan saat momen All England kali ini. Karena itu, Suratno mulai menyiapkan untuk terus menjalin hubungan dengan mitranya yang berjumlah 30 perajin shuttlecock rumahan. Selain, terus mempekerjakan sekitar 20 tenaga kerja.
Disinggung soal bahan mentah seperti bulu entog, Suratno menjelaskan, sejauh ini tidak ada masalah pada pendistribusian bulu. Dia mendatangkan bulu entog dari Jakarta, Limpung Batang, dan daerah lain.
Sementara, untuk pemasaran shuttlecock produksi Tegal, selama ini pengirimannya tidak hanya di sekitar Tegal, namun juga di sekitar wilayah Jakarta dan Riau, Pekanbaru. "Jadi tidak hanya Tegal peminat shuttlecock kami. Tapi sampai juga di daerah lain," ujar dia.
Salah satu perajin shuttlecock di desa tersebut, Suratno mengatakan, naik turunnya produksi shuttlecock berkaitan dengan adanya even bulutangkis nasional maupun internasional, termasuk kejuaraan bulutangkis All England Superseries Premier di London, Inggris, pada 6-10 Maret 2013. Minat warga terhadap permainan bulutangkis jadi meningkat dibanding hari biasa.
"Kalau saat ada even atau kejuaraan bulutangkis nasional atau internasional dan ditayangkan di media massa. Produksi dan penjualan shuttlecock meningkat," katanya, di Tegal, Kamis (7/3/2013).
Menurutnya, peningkatan produksi bisa mencapai sekitar 1.000 slop per minggu. Tiap slop berisikan sekitar 12 buah shuttlecock. Jumlah tersebut meningkat 100 persen dibanding produksi hari biasa yang hanya 500 slop.
Dia memperkirakan akan terjadi peningkatan saat momen All England kali ini. Karena itu, Suratno mulai menyiapkan untuk terus menjalin hubungan dengan mitranya yang berjumlah 30 perajin shuttlecock rumahan. Selain, terus mempekerjakan sekitar 20 tenaga kerja.
Disinggung soal bahan mentah seperti bulu entog, Suratno menjelaskan, sejauh ini tidak ada masalah pada pendistribusian bulu. Dia mendatangkan bulu entog dari Jakarta, Limpung Batang, dan daerah lain.
Sementara, untuk pemasaran shuttlecock produksi Tegal, selama ini pengirimannya tidak hanya di sekitar Tegal, namun juga di sekitar wilayah Jakarta dan Riau, Pekanbaru. "Jadi tidak hanya Tegal peminat shuttlecock kami. Tapi sampai juga di daerah lain," ujar dia.
(izz)