Askes dan Jamsostek siap jadi BPJS Kesehatan
A
A
A
Sindonews.com - PT Asuransi Kesehatan (Askes) dan PT Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek) menyatakan siap bertransformasi menjadi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Nasional (BPJS) Kesehatan.
Jamsostek berencana melakukan penambahan karyawan hingga 600 orang untuk penambahan cabang di seluruh Indonesia jika menjadi BPJS Kesehatan. Saat ini, karyawan Jamsostek berjumlah 3.200 orang.
"Mengenai SDM di Jamsostek dalam rangka menjadi BPJS kesehatan, kami merencanakan penambahan 600 orang terkait penambahan outlet di seluruh Indonesia," terang Direktur Utama Jamsostek, Elvyn G Masassya usai penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) Askes dan Jamsostek di Hotel Borobudur, Jakarta, Kamis (7/3/2013).
Menurutnya, Jamsostek akan menggandeng Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) untuk pendataan peserta BPJS Kesehatan. Data dari e-KTP akan digunakan untuk penyelenggaraan BPJS Kesehatan.
"Mengenai IT, dalam kaitan data kepesertaan dalam waktu dekat kami akan bekerja sama dengan Kemendagri untuk menggunakan data dari e-KTP," ujarnya.
Selain itu, pihaknya juga telah menyiapkan Kartu Jaminan Sosial Republik Indonesia. Kartu ini dapat digunakan untuk berbagai layanan jaminan sosial yang diselenggarakan BPJS. "Kami akan menyiapkan kartu tunggal yang disebut Kartu Jaminan Sosial RI," kata Elvyn.
Senada dengan Jamsostek, Direktur Utama Askes, Fachmi Idris juga mengaku siap menjadi BPJS Kesehatan. "Kami sampai hari ini sudah memiliki data 86,4 juta peserta. Tidak ada masalah soal IT peserta," tutur dia.
Jamsostek berencana melakukan penambahan karyawan hingga 600 orang untuk penambahan cabang di seluruh Indonesia jika menjadi BPJS Kesehatan. Saat ini, karyawan Jamsostek berjumlah 3.200 orang.
"Mengenai SDM di Jamsostek dalam rangka menjadi BPJS kesehatan, kami merencanakan penambahan 600 orang terkait penambahan outlet di seluruh Indonesia," terang Direktur Utama Jamsostek, Elvyn G Masassya usai penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) Askes dan Jamsostek di Hotel Borobudur, Jakarta, Kamis (7/3/2013).
Menurutnya, Jamsostek akan menggandeng Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) untuk pendataan peserta BPJS Kesehatan. Data dari e-KTP akan digunakan untuk penyelenggaraan BPJS Kesehatan.
"Mengenai IT, dalam kaitan data kepesertaan dalam waktu dekat kami akan bekerja sama dengan Kemendagri untuk menggunakan data dari e-KTP," ujarnya.
Selain itu, pihaknya juga telah menyiapkan Kartu Jaminan Sosial Republik Indonesia. Kartu ini dapat digunakan untuk berbagai layanan jaminan sosial yang diselenggarakan BPJS. "Kami akan menyiapkan kartu tunggal yang disebut Kartu Jaminan Sosial RI," kata Elvyn.
Senada dengan Jamsostek, Direktur Utama Askes, Fachmi Idris juga mengaku siap menjadi BPJS Kesehatan. "Kami sampai hari ini sudah memiliki data 86,4 juta peserta. Tidak ada masalah soal IT peserta," tutur dia.
(izz)