TBIG tawarkan obligasi global ke AS, Eropa dan Asia
A
A
A
Sindonews.com - Direktur Keuangan PT Tower Bersama Infrastucture Tbk (TBIG), Helmy Yusman Santoso menjelaskan, alasan perseroan menerbitkan obligasi global sebesar USD500 juta karena menginginkan sumber pendanaan lain. Obligasi global ini akan ditawarkan ke investor di kawasan Amerika Serikat (AS), Eropa dan Asia.
"Opsi global bond dipilih karena kami menginginkan diferensiasi sumber dana," kata dia di Jakarta, Kamis (7/3/2013).
Dia menjelaskan, bisnis infrastruktur terutama bidang telekomunikasi di Indonesia masih akan terus berkembang ke depannya. Karena itu, perseroan mengaku masih membutuhkan sumber dana alternatif selain utang dari pasar modal.
Adapun, kupon dari obligasi ini maksimal sebesar 8 persen. "Angka kupon ini masih dalam pembahasan dan belum final. Angkanya bisa dicbawah ini karena tergantung market saat pricing," tuturnya.
Tenor dari obligasi global ini adalah lima tahun. Obligasi global ini akan dipasarkan kepada investor di negara-negara Amerika Serikat, zona Eropa, juga Asia.
Dana dari penerbitan obligasi global ini, sebanyak 81 persen akan digunakan untuk refinancing dan sebesar 19 persen untuk ekspansi perusahaan, seperti penambahan tower maupun tenant. "Jika kebutuhan untuk membangun tower dan tenant banyak, maka bisa jadi alokasinya akan bertambah. Semuanya tentatif," tandas Helmy.
"Opsi global bond dipilih karena kami menginginkan diferensiasi sumber dana," kata dia di Jakarta, Kamis (7/3/2013).
Dia menjelaskan, bisnis infrastruktur terutama bidang telekomunikasi di Indonesia masih akan terus berkembang ke depannya. Karena itu, perseroan mengaku masih membutuhkan sumber dana alternatif selain utang dari pasar modal.
Adapun, kupon dari obligasi ini maksimal sebesar 8 persen. "Angka kupon ini masih dalam pembahasan dan belum final. Angkanya bisa dicbawah ini karena tergantung market saat pricing," tuturnya.
Tenor dari obligasi global ini adalah lima tahun. Obligasi global ini akan dipasarkan kepada investor di negara-negara Amerika Serikat, zona Eropa, juga Asia.
Dana dari penerbitan obligasi global ini, sebanyak 81 persen akan digunakan untuk refinancing dan sebesar 19 persen untuk ekspansi perusahaan, seperti penambahan tower maupun tenant. "Jika kebutuhan untuk membangun tower dan tenant banyak, maka bisa jadi alokasinya akan bertambah. Semuanya tentatif," tandas Helmy.
(rna)