Harga minyak turun di perdagangan Asia
A
A
A
Sindonews.com - Harga minyak di perdagangan Asia hari ini turun, dengan sentimen pasar ditundukkan kekhawatiran masalah anggaran yang berkepanjangan dapat menghambat pemulihan ekonomi Amerika Serikat.
Harga tergelincir di New York setelah stok minyak mentah AS melonjak lebih dari delapan kali dari jumlah yang diharapkan. Hal ini menunjukkan melemahnya permintaan di negara tersebut.
Dilansir Global Post, Kamis (7/3/2013), kontrak utama New York, minyak mentah light sweet untuk pengiriman April, turun 10 sen menjadi USD90,33 per barel. Sementara minyak mentah Brent North Sea untuk April merosot 26 sen menjadi USD110,80 pada perdagangan sore di Asia.
Sanjeev Gupta, yang mengepalai minyak dan gas Asia-Pasifik dari Ernst & Young, mengatakan, pasar khawatir kegagalan Kongres AS dan pemerintahan Obama untuk menghindari pemotongan belanja otomatis bisa membuat prospek ekonomi AS pincang.
Diketahui, Presiden AS Barack Obama telah bertemu dengan senator Republik dalam makan malam langka, Rabu (6/3/2013) waktu setempat, sebagai upaya mengakhiri kebuntuan anggaran yang mengaburkan hari-hari awal masa jabatan keduanya.
Kemarin, harga minyak sempat dalam ketidakpastian setelah kematian Hugo Chavez, presiden penghasil utama minyak di Amerika Latin, Venezuela. Para analis mengharapkan perubahan besar dalam kebijakan minyak di Caracas setelah pemilihan umum yang akan diadakan dalam waktu 30 hari ke depan.
Harga tergelincir di New York setelah stok minyak mentah AS melonjak lebih dari delapan kali dari jumlah yang diharapkan. Hal ini menunjukkan melemahnya permintaan di negara tersebut.
Dilansir Global Post, Kamis (7/3/2013), kontrak utama New York, minyak mentah light sweet untuk pengiriman April, turun 10 sen menjadi USD90,33 per barel. Sementara minyak mentah Brent North Sea untuk April merosot 26 sen menjadi USD110,80 pada perdagangan sore di Asia.
Sanjeev Gupta, yang mengepalai minyak dan gas Asia-Pasifik dari Ernst & Young, mengatakan, pasar khawatir kegagalan Kongres AS dan pemerintahan Obama untuk menghindari pemotongan belanja otomatis bisa membuat prospek ekonomi AS pincang.
Diketahui, Presiden AS Barack Obama telah bertemu dengan senator Republik dalam makan malam langka, Rabu (6/3/2013) waktu setempat, sebagai upaya mengakhiri kebuntuan anggaran yang mengaburkan hari-hari awal masa jabatan keduanya.
Kemarin, harga minyak sempat dalam ketidakpastian setelah kematian Hugo Chavez, presiden penghasil utama minyak di Amerika Latin, Venezuela. Para analis mengharapkan perubahan besar dalam kebijakan minyak di Caracas setelah pemilihan umum yang akan diadakan dalam waktu 30 hari ke depan.
(dmd)