IHSG masih memiliki potensi menguat

Sindonews.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan akhir pekan ini diprediksi memiliki potensi melanjutkan penguatan, namun rentan dengan aksi ambil untung (profit taking).

Kepala Riset MNC Securities Edwin Sebayang mengatakan, pola two white soldiers di area overbought terbentuk atas IHSG mengindikasikan bullish continuation tetapi fragile profit taking. "IHSG hari ini akan berada pada posisi 4.800-4.869," kata dia, Jumat (8/3/2013).

Dia menejlaskan, faktor dari global yang mempengaruhi, seperti turunnya Adjusted Weekly Jobless Claims minggu lalu menjadi 340.000 dibandingkan dengan proyeksi awal 355.000 unit dan pergerakan rata-rata empat minggu turun dibawah level terendah sejak Maret 2008.

Kendati demikian, rencana PHK sektor keuangan nampaknya akan bertambah di bulan Februari serta defisit perdagangan AS membesar menjadi USD44,45 miliar di bulan Januari 2013 (sebagai dampak naiknya impor minyak mentah dan turunnya ekspor BBM) dan produktifitas turun 1,9 persen di kuartal IV/2012, suatu pertumbuhan tercepat selama empat tahun terakhir ditengah Consumer Credit AS yang tumbuh 7 persen per annum atau sebesar USD16,5 miliar di bulan Januari dibandingkan dengan Desember (konsensus ekonom Consumer Credit tumbuh sebesar USD14.5 miliar).

Hal itu menjadi katalis pendorong Dow Jones kembali menguat dihari ke-3 membentuk level tertinggi baru dalam sejarah Wall Street sebesar +33,25 poin (+0,23 persen) diiringi kejatuhan The Vix sebesar -3,47 pesren ditutup pada level 13,06 dalam perdagangan Kamis.

Kembali menguatnya Dow Jones dihari ke-3 ditutup diatas level 14.300 didorong oleh terus membaiknya beberapa data ekonomi AS ditengah dorongan aksi pembelian bersih yang sangat massive dimana year to date mencapai Rp19,83 triliun. Padahal sepanjang tahun 2012 net buy asing sebesar Rp15 triliun.