Dow Jones kembali cetak rekor baru
A
A
A
Sindonews.com - Saham-saham di Wall Street pada perdagangan Senin waktu setempat berakhir naik, mengangkat Indeks Dow Jones ke rekor baru dan mendorong S&P 500 ke level intraday tertinggi sejak Oktober 2007.
Saham-saham di Amerika Serikat reli pada pekan lalu dengan indeks Dow Jones berakhir pada level tertinggi, dengan naik 50,22 poin atau 0,35 persen ke level 14.447,29. Indeks S&P 500 menguat 5,04 poin atau 0,32 persen ke 1.556,22, sedikit di bawah rekor tertinggi yang dicapai pada 9 Oktober 2007, yakni di level 1.565,15.
Pada awal sesi perdagangan, Indeks S&P 500 naik ke level 1.556,27, level intraday tertinggi sejak 15 Oktober 2007. Sedangkan Indeks Dow Jones pada awal sesi mencapai intraday tertinggi sepanjang sejarah ke level 14.448,06.
Indeks Dow Jones telah naik lebih dari 10 persen sepanjang tahun ini dan Indeks S&P 500 naik lebih dari 9 persen. Sedangkan, Indeks Komposit Nasdaq bertambah 8,51 poin atau 0,26 persen ke level 3.252,87.
Kendati demikian, ketakutan Wall Street berakhir pada level terendah sejak Februari 2007 tidak terbukti lantaran investor tidak khawatir terhadap koreksi yang mungkin terjadi pada perdagangan awal pekan, meski banyak investor memperkirakan koreksi mungkin akan terjadi.
Saham-saham di AS mengalami reli sejak awal tahun ini didukung sentimen positif perbaikan ekonomi AS dan dukungan program pelonggaran kuantitatif (quantitative easing/QE) III oleh The Fed. Faktor tersebut dimanfaatkan kalangan investor sebagai kesempatan untuk membeli saham.
"Saham-saham secara konsisten dibeli. Pasti ada peluang yang baik bagi pasar," kata Managing Director di Knight Capital, New Jersey, Peter Kenny seperti dilansir Reuters, Selasa (12/3/2013).
Saham-saham di Wall Street telah diperdagangkan sedikit lebih rendah pada hari sebelumnya sebagai akibat diturunkannya peringkat kredit Italia dan data ekonomi China yang mengecewakan menyebabkan investor berhenti sementara untuk melakukan transaksi saham.
Perdagangan Senin waktu setempat tercatat volume transaksi yang diperdagangkan di New York Stock Exchange, NYSE dan Nasdaq MKT sekitar 5,39 miliar atau di bawah rata-rata harian 6,47 miliar.
Saham-saham di Amerika Serikat reli pada pekan lalu dengan indeks Dow Jones berakhir pada level tertinggi, dengan naik 50,22 poin atau 0,35 persen ke level 14.447,29. Indeks S&P 500 menguat 5,04 poin atau 0,32 persen ke 1.556,22, sedikit di bawah rekor tertinggi yang dicapai pada 9 Oktober 2007, yakni di level 1.565,15.
Pada awal sesi perdagangan, Indeks S&P 500 naik ke level 1.556,27, level intraday tertinggi sejak 15 Oktober 2007. Sedangkan Indeks Dow Jones pada awal sesi mencapai intraday tertinggi sepanjang sejarah ke level 14.448,06.
Indeks Dow Jones telah naik lebih dari 10 persen sepanjang tahun ini dan Indeks S&P 500 naik lebih dari 9 persen. Sedangkan, Indeks Komposit Nasdaq bertambah 8,51 poin atau 0,26 persen ke level 3.252,87.
Kendati demikian, ketakutan Wall Street berakhir pada level terendah sejak Februari 2007 tidak terbukti lantaran investor tidak khawatir terhadap koreksi yang mungkin terjadi pada perdagangan awal pekan, meski banyak investor memperkirakan koreksi mungkin akan terjadi.
Saham-saham di AS mengalami reli sejak awal tahun ini didukung sentimen positif perbaikan ekonomi AS dan dukungan program pelonggaran kuantitatif (quantitative easing/QE) III oleh The Fed. Faktor tersebut dimanfaatkan kalangan investor sebagai kesempatan untuk membeli saham.
"Saham-saham secara konsisten dibeli. Pasti ada peluang yang baik bagi pasar," kata Managing Director di Knight Capital, New Jersey, Peter Kenny seperti dilansir Reuters, Selasa (12/3/2013).
Saham-saham di Wall Street telah diperdagangkan sedikit lebih rendah pada hari sebelumnya sebagai akibat diturunkannya peringkat kredit Italia dan data ekonomi China yang mengecewakan menyebabkan investor berhenti sementara untuk melakukan transaksi saham.
Perdagangan Senin waktu setempat tercatat volume transaksi yang diperdagangkan di New York Stock Exchange, NYSE dan Nasdaq MKT sekitar 5,39 miliar atau di bawah rata-rata harian 6,47 miliar.
(rna)