Masyarakat mulai cerdas menghadapi inflasi
Selasa, 12 Maret 2013 - 13:54 WIB
Masyarakat mulai cerdas menghadapi inflasi
A
A
A
Sindonews.com - Pengamat ekonomi, Aviliani mengatakan, masyarakat saat ini semakin cerdas dalam menghadapi inflasi tinggi yang diakibatkan kenaikan harga bahan pangan.
"Saya rasa sekarang masyarakat mulai bagus dan cerdas dalam menghadapi (inflasi tinggi) ini. Mereka mencari substitusi untuk bahan pangan yang harganya naik dengan bahan pangan lainnya," ujar Aviliani saat dihubungi Sindonews, Selasa(12/3/2013).
Menurutnya, masyarakat mulai memahami, bahwa dengan mencari substitusi bahan pangan maka demand (permintaan) bahan pangan yang harganya sudah tinggi akan menurun. Sehingga, akan menurunkan harga-harga pangan tersebut.
"Masyarakat mencari substitusi bahan pangan, sehingga harga (bahan pangan) tidak gonjang-ganjing dan akan turun dengan sendirinya," jelas Aviliani.
Seperti diberitakan sebelumnya, pada Februari 2013, Badan Pusat Statistik (BPS) secara umum mencatat adanya kenaikan perkembangan harga berbagai komoditas yang menunjukkan terjadinya inflasi sebesar 0,75 persen atau tertinggi sepanjang 10 tahun terakhir.
"Berdasarkan hasil pantauan BPS di 66 kota pada Februari 2013 terjadi inflasi 0,75 persen atau terjadi kenaikan indeks harga konsumen (IHK) dari 136,88 pada Januari 2013 menjadi 137,91 pada Februari 2013," terang Kepala BPS, Suryamin di Kantor Pusat BPS, Jakarta, beberapa waktu lalu.
"Saya rasa sekarang masyarakat mulai bagus dan cerdas dalam menghadapi (inflasi tinggi) ini. Mereka mencari substitusi untuk bahan pangan yang harganya naik dengan bahan pangan lainnya," ujar Aviliani saat dihubungi Sindonews, Selasa(12/3/2013).
Menurutnya, masyarakat mulai memahami, bahwa dengan mencari substitusi bahan pangan maka demand (permintaan) bahan pangan yang harganya sudah tinggi akan menurun. Sehingga, akan menurunkan harga-harga pangan tersebut.
"Masyarakat mencari substitusi bahan pangan, sehingga harga (bahan pangan) tidak gonjang-ganjing dan akan turun dengan sendirinya," jelas Aviliani.
Seperti diberitakan sebelumnya, pada Februari 2013, Badan Pusat Statistik (BPS) secara umum mencatat adanya kenaikan perkembangan harga berbagai komoditas yang menunjukkan terjadinya inflasi sebesar 0,75 persen atau tertinggi sepanjang 10 tahun terakhir.
"Berdasarkan hasil pantauan BPS di 66 kota pada Februari 2013 terjadi inflasi 0,75 persen atau terjadi kenaikan indeks harga konsumen (IHK) dari 136,88 pada Januari 2013 menjadi 137,91 pada Februari 2013," terang Kepala BPS, Suryamin di Kantor Pusat BPS, Jakarta, beberapa waktu lalu.
(izz)
