Merger, Sucofindo janjikan pelayanan berjalan lancar
A
A
A
Sindonews.com - Setelah penggabungan (merger) PT Suveyor Indonesia ke PT Sucofindo, perusahaan yang untuk sementara masih menggunakan nama Sucofindo ini menegaskan akan memberikan pelayanan yang baik kepada pelanggannya.
"Yang terpenting setelah penggabungan nanti, pelayanan perusahaan harus tetap berjalan lancar. Pelanggan harus diutamakan," kata Direktur Utama Sucofindo, Fahmi Sadiq dalam keterangan tertulisnya kepada Sindonews di Jakarta, Selasa (12/3/2013).
Seperti diketahui, Kementerian BUMN selaku pemegang saham dua perusahaan pelat merah tersebut dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada tanggal 5 Maret 2013 telah menyetujui merger Surveyor Indonesia ke Sucofindo.
RUPSLB tersebut juga memutuskan mengangkat Fahmi Sadiq sebagai Direktur Utama Sucofindo periode 2013-2018, menggantikan Arief Safari yang akan segera habis masa jabatannya. Fahmi Sadiq sebelumnya adalah Direktur Utama PT Surveyor Indonesia.
Mengenai nama perusahaan hasil merger tersebut, Fahmi mengaku, menyerahkannya kepada pemegang saham. "Metode penggabungan yang ditetapkan adalah Surveyor Indonesia (SI) masuk ke dalam Sucofindo," ujar dia.
Menurutnya, kedua perseroan selama ini memiliki reputasi dan kinerja yang baik. PT Sucofindo (Persero) merupakan perusahaan inspeksi dan survei pertama di Indonesia yang didirikan tahun 1956. Saat ini sahamnya dimiliki oleh Negara RI sebanyak 95 persen, dan SGS Geneva 5 persen. BUMN ini memiliki 152 jenis jasa di bidang inspeksi, pengujian, dan sertifikasi, dan beroperasi di 84 titik layanan di Indonesia.
Sementara PT Surveyor Indonesia (Persero) didirikan tahun 1991 dengan kepemilikan saham Negara RI sebanyak 85,12 persen, SGS 10,40 persen, dan Sucofindo 4,48 persen. SI awalnya didirikan untuk melakukan kegiatan preshipment inspection terkait pengawasan importasi ke Indonesia. Saat ini, kedua perusahaan memiliki cakupan usaha yang hampir sama.
"Yang terpenting setelah penggabungan nanti, pelayanan perusahaan harus tetap berjalan lancar. Pelanggan harus diutamakan," kata Direktur Utama Sucofindo, Fahmi Sadiq dalam keterangan tertulisnya kepada Sindonews di Jakarta, Selasa (12/3/2013).
Seperti diketahui, Kementerian BUMN selaku pemegang saham dua perusahaan pelat merah tersebut dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada tanggal 5 Maret 2013 telah menyetujui merger Surveyor Indonesia ke Sucofindo.
RUPSLB tersebut juga memutuskan mengangkat Fahmi Sadiq sebagai Direktur Utama Sucofindo periode 2013-2018, menggantikan Arief Safari yang akan segera habis masa jabatannya. Fahmi Sadiq sebelumnya adalah Direktur Utama PT Surveyor Indonesia.
Mengenai nama perusahaan hasil merger tersebut, Fahmi mengaku, menyerahkannya kepada pemegang saham. "Metode penggabungan yang ditetapkan adalah Surveyor Indonesia (SI) masuk ke dalam Sucofindo," ujar dia.
Menurutnya, kedua perseroan selama ini memiliki reputasi dan kinerja yang baik. PT Sucofindo (Persero) merupakan perusahaan inspeksi dan survei pertama di Indonesia yang didirikan tahun 1956. Saat ini sahamnya dimiliki oleh Negara RI sebanyak 95 persen, dan SGS Geneva 5 persen. BUMN ini memiliki 152 jenis jasa di bidang inspeksi, pengujian, dan sertifikasi, dan beroperasi di 84 titik layanan di Indonesia.
Sementara PT Surveyor Indonesia (Persero) didirikan tahun 1991 dengan kepemilikan saham Negara RI sebanyak 85,12 persen, SGS 10,40 persen, dan Sucofindo 4,48 persen. SI awalnya didirikan untuk melakukan kegiatan preshipment inspection terkait pengawasan importasi ke Indonesia. Saat ini, kedua perusahaan memiliki cakupan usaha yang hampir sama.
(rna)