Harga minyak di perdagangan Asia naik
A
A
A
Sindonews.com - Setelah terjadi mixed, harga minyak di perdagangan Asia hari ini naik, merespon rekor ekuitas pada indeks Dow Jones yang menunjukkan kepercayaan pada ekonomi AS, kata para analis.
Kontrak utama New York, minyak mentah light sweet untuk pengiriman April naik 21 sen menjadi USD92,75 per barel dan minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman April naik enam sen menjadi USD109,71.
Tony Nunan, manajer risiko dari Mitsubishi Corp, Tokyo, mengatakan, rally di bursa saham baru-baru ini telah membantu harga minyak. "Ekuitas akan naik, sehingga orang berpikir pemulihan ekonomi (AS) akan semakin kuat secara keseluruhan," ujarnya, seperti dilansir Global Post, Rabu (13/3/2013).
Indeks Dow Jones berakhir pada rekor tinggi untuk sesi keenam pada Selasa, 12 Maret 2013, dibantu rilis data pekerja AS pekan lalu, yang lebih baik dari perkiraan. Sementara pasar global yang luas pada awal perdagangan Rabu memiliki prospek positif.
"Untuk pasar minyak mentah, data penggajian AS masih memiliki efek positif ... sebagai perekonomian terbesar di dunia, mereka berhasil menarik diri keluar dari lumpur lebih cepat dibanding zona euro dan ekonomi China," kata Jason Hughes, kepala manajemen klien premium IG Markets di Singapura.
Kontrak utama New York, minyak mentah light sweet untuk pengiriman April naik 21 sen menjadi USD92,75 per barel dan minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman April naik enam sen menjadi USD109,71.
Tony Nunan, manajer risiko dari Mitsubishi Corp, Tokyo, mengatakan, rally di bursa saham baru-baru ini telah membantu harga minyak. "Ekuitas akan naik, sehingga orang berpikir pemulihan ekonomi (AS) akan semakin kuat secara keseluruhan," ujarnya, seperti dilansir Global Post, Rabu (13/3/2013).
Indeks Dow Jones berakhir pada rekor tinggi untuk sesi keenam pada Selasa, 12 Maret 2013, dibantu rilis data pekerja AS pekan lalu, yang lebih baik dari perkiraan. Sementara pasar global yang luas pada awal perdagangan Rabu memiliki prospek positif.
"Untuk pasar minyak mentah, data penggajian AS masih memiliki efek positif ... sebagai perekonomian terbesar di dunia, mereka berhasil menarik diri keluar dari lumpur lebih cepat dibanding zona euro dan ekonomi China," kata Jason Hughes, kepala manajemen klien premium IG Markets di Singapura.
(dmd)