Proyek arteri Sulbar batal dibiayai investor China
A
A
A
Sindonews.com - Pembangunan mega proyek Arterial road to Support Belang-Belang International Port, Sulawesi Barat (Sulbar), tidak jadi menggunakan investor dari China. Jalan layang sepanjang 102 kilometer yang menghubungkan Kota Mamuju dengan Bandara Tampa Padang dan Pelabuhan Belang-belang itu akhirnya dibiayai APBN perubahan 2013, sebesar Rp500 miliar.
Gubernur Sulbar, Anwar Adnan Saleh mengatakan, awalnya proyek ini direncanakan akan menggunakan pinjaman lunak dari pemerintah China sebesar USD360 juta. Namun, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) dan Bappenas menganggap tidak perlu.
"Karena negara ini masih memungkinkan memberikan dukungan anggaran untuk pembangunan jalan arteri tersebut. Batalnya menggunakan pinjaman lunak, menjadi salah satu alasan tidak dilakukannya tender Arterial Road to Support Belang-belang International Port pada awal Januari 2013. Dana Rp500 miliar tadi untuk pekerjaan tahap pertama," tuturnya, Rabu (13/3/2013).
Pemerintah pusat sempat ingin menunda rencana tersebut. Alasannya, proyek ini dianggap belum mendesak. Atas desakan Gubernur Sulbar, akhirnya Bappenas dan Kemenkeu memutuskan sokongan APBN secara multiyear.
"Atas penundaan hingga batas waktu yang tidak jelas itu, saya protes pada Bappenas. Saya sampaikan tidak ada alasan untuk menunda proyek pembangunan jalan arteri. Saya sampaikan, semua provinsi menanggung beban utang negara. Karena itu saya minta agar pemerintah pusat ada perhatian membangun daerah-daerah tertinggal di Indonesia, seperti Sulbar," katanya.
Protes itu akhirnya membuahkan hasil. Proyek arterial Road to Support Belang-Belang International Port tetap diakomodir dan dikerjakan medio September 2013. Pada tahap pertama, akan dikerjakan sepanjang 27 kilometer dari Rangas, Mamuju hingga Bandara Tampa Padang. Tahap kedua, Tapalang Barat hingga Rangas. Dan tahap ketiga dikerjakan dari Tampa Padang menuju Pelabuhan laut Belang-belang.
Jalan arteri ini akan dibangun menyusuri pantai dengan dua jalur dan empat jalur. Ini untuk memudahkan akses transportasi darat di Mamuju. Kondisi jalan di Mamuju saat ini, banyak belok-belok dan tanjakan. Pembangunan jalan arteri ini diharapkan akan menggairahkan aktivitas perekonomian daerah.
Gubernur Sulbar, Anwar Adnan Saleh mengatakan, awalnya proyek ini direncanakan akan menggunakan pinjaman lunak dari pemerintah China sebesar USD360 juta. Namun, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) dan Bappenas menganggap tidak perlu.
"Karena negara ini masih memungkinkan memberikan dukungan anggaran untuk pembangunan jalan arteri tersebut. Batalnya menggunakan pinjaman lunak, menjadi salah satu alasan tidak dilakukannya tender Arterial Road to Support Belang-belang International Port pada awal Januari 2013. Dana Rp500 miliar tadi untuk pekerjaan tahap pertama," tuturnya, Rabu (13/3/2013).
Pemerintah pusat sempat ingin menunda rencana tersebut. Alasannya, proyek ini dianggap belum mendesak. Atas desakan Gubernur Sulbar, akhirnya Bappenas dan Kemenkeu memutuskan sokongan APBN secara multiyear.
"Atas penundaan hingga batas waktu yang tidak jelas itu, saya protes pada Bappenas. Saya sampaikan tidak ada alasan untuk menunda proyek pembangunan jalan arteri. Saya sampaikan, semua provinsi menanggung beban utang negara. Karena itu saya minta agar pemerintah pusat ada perhatian membangun daerah-daerah tertinggal di Indonesia, seperti Sulbar," katanya.
Protes itu akhirnya membuahkan hasil. Proyek arterial Road to Support Belang-Belang International Port tetap diakomodir dan dikerjakan medio September 2013. Pada tahap pertama, akan dikerjakan sepanjang 27 kilometer dari Rangas, Mamuju hingga Bandara Tampa Padang. Tahap kedua, Tapalang Barat hingga Rangas. Dan tahap ketiga dikerjakan dari Tampa Padang menuju Pelabuhan laut Belang-belang.
Jalan arteri ini akan dibangun menyusuri pantai dengan dua jalur dan empat jalur. Ini untuk memudahkan akses transportasi darat di Mamuju. Kondisi jalan di Mamuju saat ini, banyak belok-belok dan tanjakan. Pembangunan jalan arteri ini diharapkan akan menggairahkan aktivitas perekonomian daerah.
(izz)